Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina

Setelah sebelumnya Angkatan Udara Selandia Baru – Royal New Zealand Air Force (RNZAF), memensiunkan armada pesawat intai turboprop legendaris Lockheed P-3K2 Orion pada akhir Januari 2023. Kini jejak yang sama diikuti oleh Angkatan Udara Norwegia – Royal Norwegian Air Force (RNoAF), yang akan memensiunkan P-3 Orion setelah 54 tahun dioperasikan di negara Skandinavia tersebut.

Baca juga: Lockheed P-3K2 Orion AU Selandia Baru – Resmi Pensiun Setelah 57 Tahun Beroperasi

Dikutip dari aviationsourcenews (31/5/2023), Angkatan Udara Norwegia secara resmi akan menghentikan armada pesawat pengintai maritim P-3C Orion pada 30 Juni 2023. Armada tersebut terdiri dari enam pesawat, yang telah beroperasi sejak 1960-an. Seperti halnya Selandia Baru, Norwegia juga akan mengganti P-3C Orion dengan Boeing P-8 Poseidon yang dipesan lima unit dari AS.

Keputusan RNoAF untuk mengakhiri masa tugas armada P-3C Orion diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor. Faktor-faktor ini termasuk usia pesawat, biaya perawatannya, dan kebutuhan akan pesawat yang lebih mumpuni.

Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina

P-8 Poseidon adalah pesawat yang lebih mampu daripada P-3C Orion di sejumlah area, termasuk jangkauan, daya tahan, dan kapasitas muatannya. Itu juga dilengkapi dengan sensor dan sistem senjata yang lebih canggih. Poseidon bisa terbang di ketinggian di atas 12.000 meter dan mencapai kecepatan lebih dari 900 kilometer per jam.

Pensiunnya armada P-3 Orion merupakan peristiwa penting bagi RNoAF. P-3C Orion telah menjadi bagian penting dari misi pengawasan maritim RNoAF selama lebih dari 50 tahun. P-8 Poseidon sekarang akan mengambil alih misi ini dan memberikan RNoAF pesawat yang lebih mampu dan modern.

Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina

Armada P-3C Orion RNoAF digunakan untuk berbagai misi, termasuk pengawasan maritim, misi anti-kapal selam, dan pencarian dan penyelamatan. Orion dikerahkan dalam sejumlah operasi di seluruh dunia, termasuk pada Perang Teluk, dan Perang di Afghanistan. Pesawat turboprop ini juga digunakan untuk misi kemanusiaan, seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

Pensiunnya armada P-3C Orion akan ditandai dengan upacara di Pangkalan Udara Andøya, yakni sebagai home base P-3 Orion Norwegia (Skuadron 333). Upacara tersebut memiliki tujuan ganda karena juga menandai penonaktifan Pangkalan Udara Andøya di Norwegia utara.

Lanud Andøya adalah stasiun udara militer di Andøy Municipality di wilayah Nordland, Norwegia. Stasiun ini terletak di dekat desa Andenes di ujung utara pulau Andøya di kepulauan Vesterålen.

Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina

Pensiunnya armada P-3C Orion merupakan peristiwa penting bagi RNoAF, tetapi juga merupakan masa transisi. P-8 Poseidon adalah pesawat yang lebih mampu yang akan memberikan RNoAF alat yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan abad ke-21.

Empat dari enam P-3 Orion milik Norwegia akan dijual ke Argentina. Oslo telah setuju untuk menjual paket P-3C Orion bekas pakai ke Argentina seharga US$67 juta. Mereka akan memberikan dukungan untuk operasi patroli di Samudera Atlantik Selatan. Namun sebelum itu, pesawat tidak akan langsung dikirim ke Argentina, melainkan terlebih dahulu dikirim ke AS.

Baca juga: Gantikan P-3K2 Orion, AU Selandia Baru Terima Unit Perdana P-8A Poseidon

Kepala Kabinet Argentina Agustín Rossi mengatakan bahwa akuisisi tersebut akan memungkinkan pengawasan berkelanjutan terhadap wilayah negara tersebut selama 20 tahun ke depan. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina