Sering Bikin Penasaran, Cairan Apa Sih yang Keluar saat Squirt?


Jakarta –
Ketika berhubungan seks, beberapa wanita mungkin mengalami squirting. Ketika hal ini terjadi, tak jarang beberapa orang penasaran akan cairan yang keluar tersebut. Bahkan, ada yang mengira cairan tersebut adalah urine.
Dikutip dari Women’s Health, pada dasarnya ejakulasi wanita adalah keluarnya cairan dari uretra saat berhubungan seks. Dikatakan ejakulasi ketika campuran urine dan sekresi dikeluarkan selama orgasme. Cairan biasanya lebih kental dan putih meski bisa lebih bening dan encer.
Meskipun istilah ejakulasi dan squirting digunakan secara bersamaan, ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaan itu sebagian besar ditemukan pada cairan, jumlah yang dilepaskan, dan dari mana asalnya di dalam tubuh.
Cairan yang dikeluarkan saat squirting biasanya akan lebih encer dan bening, sementara ejakulasi akan muncul dengan sendirinya sebagai cairan yang kental dan lebih putih. Squirting berasal dari kandung kemih dan ejakulasi berasal dari kelenjar skene, juga dikenal sebagai prostat wanita. Cairan yang dikeluarkan squirting juga lebih banyak ketimbang ejakulasi.
Banyak spekulasi mengenai seberapa banyak urine yang mungkin atau mungkin tidak tercampur. Namun, penting diingat bahwa ejakulasi berasal dari kelenjar skene, sedangkan urine hanya berasal dari kandung kemih, bukan kelenjar. Terlebih lagi, susunan urine meliputi urea, kreatinin, dan asam urat, sementara ejakulasi mengandung fosfatase asam prostat tingkat tinggi, antigen spesifik prostat (PSA), glukosa dan fruktosa, dan tingkat urea dan kreatinin yang rendah.
Meskipun begitu, ejakulasi tidak terjadi di semua wanita. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 10 hingga 54 persen wanita mengalami hal ini.