
Serangan Jantung

Jakarta –
Pengertian Serangan Jantung
Serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung.
Serangan jantung dapat mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner. Serangan jantung yang tidak segera mendapat pertolongan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Serangan Jantung
Jantung membutuhkan pasokan oksigen yang dialirkan darah secara terus menerus. Jika tidak mendapat pasokan oksigen dan darah yang cukup, otot-otot jantung bisa mengalami kerusakan dan tidak bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Terhambatnya pasokan darah ke otot jantung inilah yang memicu terjadinya serangan jantung. Risiko serangan jantung dapat meningkat jika seseorang memiliki faktor berikut:
- Mengidap penyakit jantung koroner
- Mengalami hipoksia, atau kekurangan oksigen dalam darah
- Menyalahgunakan NAPZA
- Berusia 45 tahun ke atas (pria) atau 55 tahun ke atas (wanita)
- Mengidap hipertensi
- Memiliki kadar kolesterol atau trigliserida yang tinggi
- Mengidap diabetes
- Obesitas
- Stres
- Riwayat serangan jantung pada keluarga
- Jarang berolahraga atau beraktivitas fisik
- Merokok
- Memiliki penyakit autoimun, seperti lupus
Gejala Serangan Jantung
Serangan jantung bisa datang secara mendadak. Kendati demikian, ada beberapa gejala yang biasanya muncul sebelum serangan jantung terjadi, di antaranya:
- Nyeri pada dada (angina) sebelah kiri
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Batuk atau mengi
- Pusing
- Sesak napas
- Keringat dingin
- Penurunan kesadaran atau pingsan
- Gelisah atau cemas
Pada beberapa kasus, serangan jantung bisa muncul beberapa minggu setelah pengidapnya mengalami gejala, misalnya nyeri pada dada atau batuk kronis. Pada lansia dan pengidap diabetes, serangan jantung bisa muncul tanpa adanya gejala sama sekali.
Diagnosis Serangan Jantung
Diagnosis serangan jantung dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan berupa:
- Elektrokardiografi (EKG), untuk melihat aktivitas listrik jantung dan mendeteksi seberapa parah kerusakan pada jantung
- Rontgen dada, bertujuan untuk memeriksa ukuran jantung dan mengetahui penyebab lain munculnya gejala, seperti paru-paru terendam cairan (edema paru)
- Tes darah, untuk mendeteksi adanya protein penanda terjadinya serangan jantung
- Angiografi koroner atau kateterisasi jantung, bertujuan untuk mencari tahu apakah ada penyumbatan pada arteri koroner serta mengetahui lokasi penyumbatan
Setelah kondisi pasien stabil, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan lanjutan seperti:
- Ekokardiografi, untuk mengetahui lokasi kerusakan pada jantung
- CT atau MRI scan, untuk mengetahui secara detail gangguan dan kerusakan yang terjadi akibat serangan jantung
- EKG treadmill, untuk mengukur kinerja jantung saat beraktivitas
Pengobatan Serangan Jantung
Pengobatan pada pasien serangan jantung bertujuan untuk mencegah kerusakan jantung semakin parah dan mengembalikan fungsi jantung untuk mengalirkan darah. Adapun metode yang bisa dilakukan antara lain:
Pemberian obat-obatan
Jenis obat yang bisa diberikan untuk mengatasi serangan jantung antara lain:
- Obat pengencer darah jenis antiplatelet, seperti aspirin dan clopidogrel, untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah agar darah tetap bisa mengalir melalui pembuluh darah yang mengalami penyempitan
- Obat penghancur gumpalan darah (fibrinolitik), seperti streptokinase atau tenecteplase, untuk membantu melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah menuju otot jantung
- Obat antikoagulan, seperti enoxaparin atau heparin, untuk mencegah penggumpalan darah terjadi lagi
- Obat pelebar pembuluh darah golongan nitrat, seperti nitrogliserin, untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
- Obat pereda nyeri, untuk meredakan nyeri yang dirasakan pasien
- Obat kolesterol, untuk menurunkan kadar kolesterol dan plak pada pembuluh jantung
- Obat hipertensi jenis ACE inhibitor, untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi beban jantung
- Obat hipertensi jenis penghambat beta, untuk menurunkan detak jantung dan mengurangi tekanan darah, sehingga meringankan kerja jantung
Operasi
Prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk menangani serangan jantung antara lain:
- Pemasangan ring jantung, bertujuan untuk melancarkan aliran darah dan oksigen dengan cara memperbesar rongga pembuluh darah yang mengalami penyempitan
- Operasi bypass jantung, prosedur ini dilakukan dengan membuat pembuluh darah baru sebagai jalur alternatif untuk aliran darah yang tersumbat
- Ketika serangan jantung sudah berkembang menjadi gagal jantung, maka dokter bisa melakukan operasi transplantasi jantung untuk mengganti jantung pasien yang sudah rusak dengan jantung dari pendonor
Komplikasi Serangan Jantung
Serangan jantung dapat memicu beragam komplikasi, mulai dari yang ringan hingga menyebabkan kematian. Adapun komplikasi yang mungkin dialami pengidap serangan jantung antara lain:
- Aritmia, atau gangguan irama denyut jantung
- Gagal jantung
- Syok kardiogenik, yakni ketika aliran darah ke seluruh tubuh sangat sedikit sehingga organ-organ dalam tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik
Pencegahan Serangan Jantung
Serangan jantung dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Tidak merokok, karena merokok bisa memicu penumpukan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah
- Berolahraga secara teratur
- Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, gula, dan garam
- Memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan serat
- Menjaga kadar gula dan tekanan darah
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
- Mengelola stres, sebab stres dapat meningkatkan tekanan darah dan berujung risiko penyakit jantung
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi layanan ambulans ketika menemukan seseorang yang pingsan dan mengalami henti jantung. Lakukan pertolongan pertama seperti CPR atau resusitasi jantung paru sebelum pasien bisa dibawa ke IGD.
Serangan Jantung
