Sempat Disetop, Dua Kandidat Vaksin COVID-19 Ini Lanjutkan Uji Klinis

Jakarta

Uji klinis vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Johnson & Johnson yang sempat disetop di Amerika Serikat kembali dilanjutkan. Uji klinis dua kandidat vaksin ini sempat dihentikan saat Food and Drug Administration (FDA) menyelidiki apakah kejadian buruk yang serius dapat dikaitkan dengan vaksin.

Uji klinis kandidat vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, telah dihentikan sementara sejak 6 September setelah seorang peserta jatuh sakit dengan gejala neurologis, bahkan saat studi di negara lain termasuk Inggris dimulai kembali.

“Uji coba klinis yang dimulai kembali di seluruh dunia adalah berita bagus karena memungkinkan kami melanjutkan upaya kami untuk mengembangkan vaksin ini untuk membantu mengalahkan pandemi yang mengerikan ini,” kata Pascal Soriot, kepala eksekutif AstraZeneca, dikutip dari Financial Times.

Sementara itu uji klinis vaksin COVID-19 J&J AS dijeda sekitar dua minggu yang lalu setelah seorang peserta menderita penyakit yang tidak dapat dijelaskan. Menurut penuturan J&J, tidak ada bukti bahwa hal itu disebabkan oleh vaksin.

Pihak J&J mengatakan pada Jumat (23/10) bahwa panel Badan Pemantauan Data dan Keamanan, telah merekomendasikan untuk melanjutkan uji klinis setelah ditemukan bukti bahwa bukan vaksin COVID-19 yang menyebabkan relawan jatuh sakit.


Terima kasih telah membaca artikel

Sempat Disetop, Dua Kandidat Vaksin COVID-19 Ini Lanjutkan Uji Klinis