Sejarah Panjang Perjalanan Suzuki Grand Vitara di Indonesia

Artikel Oto – Salah satu SUV legendaris yang pernah hadir di Indonesia adalah Suzuki Vitara. Nama Vitara sendiri hanya dipakai satu generasi lantaran Suzuki kemudian memakai nama Escudo, Sidekick, dan Grand Escudo untuk SUV generasi berikutnya. Baru pada tahun 2006, Suzuki memboyong Grand Vitara 2.000 cc untuk pasar Indonesia.
Sebelum membahas Suzuki Grand Vitara, ada baiknya kembali mundur ke belakang untuk melihat sejarah Suzuki Vitara yang pertama kali debut pada tahun 1988 di Jepang. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1992, mobil ini masuk ke Indonesia. Kehadiran Suzuki Vitara di Indonesia cukup menjadi perhatian masyarakat, salah satu alasannya karena Vitara punya desain menarik dan kenyamanan saat dikendarai.
Kenyamanan tersebut hadir dari penggunaan per model keong di roda belakang. Di zaman itu, bisa dibilang Vitara adalah satu-satunya SUV yang menggunakan per keong, sedangkan yang lain masih memakai per daun. Tak lupa pada generasi awal ini, sempat hadir juga Vitara 4×4 dan beberapa model yang menggunakan sistem pengabutan injeksi.
Seperti disebutkan di atas, nama Vitara sendiri hanya dipakai satu generasi lantaran Suzuki kemudian memakai nama Escudo, Sidekick, dan Grand Escudo untuk SUV generasi berikutnya. Baru pada tahun 2006, Suzuki memboyong Grand Vitara 2.000 cc untuk pasar Indonesia. Grand Vitara menggunakan mesin berkode J20A yang mampu menyemburkan tenaga 144 dk pada 6.800 rpm dan torsi sebesar 183 Nm pada 4.000 rpm. Meski mengusung embel-embel nama ‘Vitara’, seperti dilansir GridOto, Suzuki tak membawa varian 4×4 ke Indonesia.
Satu hal yang mencirikan ia membawa DNA Vitara lawas adalah letak ban cadangan yang diposisikan di bagian tengah pintu belakang. Dibanding Vitara generasi lawas maupun Grand Escudo, dimensinya membesar dengan ukuran (PxLxTxW) 4.500 X 1.810 X 1.695 X 2.640 mm.
Kabinnya cukup nyaman ditempati 5 penumpang, terlebih tak adanya bangku baris ketiga sehingga daya tampung bagasi bisa lebih banyak. Pada generasi ini hanya ada dua varian yang ditawarkan oleh Suzuki, JX dan JLX dengan transmisi manual dan otomatis.
Meski begitu, citra tangguh tetap ditunjukkan dengan sistem penggerak roda belakang (RWD) dan suspensi independen di keempat roda. Tahun 2009, Suzuki menyegarkan Grand Vitara dengan diperkenalkannya mesin 2.400 cc 4-silinder.
Baca juga: Air Aki Mobil Cepat Habis? Coba Cek Komponen Ini
Berkode J24B, mesin ini punya tenaga yang lebih menjanjikan ketimbang versi 2.000 cc. Tenaganya mencapai 166 dk pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 225 Nm pada 4.000 rpm. SUV Suzuki ini terasa lebih mewah dan bertenaga berkat dikenalkannya mesin baru, fitur-fitur terkini, hingga nuansa lapisan kulit di sekujur interiornya.
Suzuki kembali melakukan facelift kepada Grand Vitara di tahun 2012, strategi yang dipilih kali ini mengubah tampilan eksteriornya. Paling kentara desain lampu depan dengan bezel-nya yang dicat hitam, cara ini memberi kesan sorot mata tajam dan juga mengekspos bentuk proyektor lampu.
Jika dibandingkan dengan beberapa SUV di kelasnya, Grand Vitara terbilang minim teknologi dan fitur canggih. Grand Vitara akhirnya berhenti dipasarkan di Indonesia pada 2018 karena PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tak lagi mengimpor SUV ini ke Indonesia.
Sumber gambar: CNET