– Laporan terbaru dari Counterpoint Research, menunjukkan bahwa peningkatan penjualan perangkat kelas bawah di pasar negara berkembang diperkirakan akan membantu mendorong sedikit peningkatan dalam pengiriman ponsel pintar global pada 2024.

Lembaga riset pasar yang berbasis di Hong Kong itu, menyatakan pengiriman diperkirakan mencapai 1,2 miliar unit, naik 3% dibandingkan tahun lalu.

Pada 2024, segmen ponsel pintar ramah anggaran diperkirakan akan pulih dari penurunan yang nyata, sementara penjualan ponsel premium diperkirakan akan mempertahankan lintasan pertumbuhan yang stabil.

Counterpoint mencatat bahwa segmen anggaran, yang mencakup ponsel pintar dengan harga mulai dari $150 hingga $249, diperkirakan akan meningkat sebesar 11%.

Counterpoint menyebut India, Timur Tengah dan Afrika, Karibia, dan negara-negara di kawasan Amerika Latin sebagai pendorong pertumbuhan.

Baca Juga: Chipset Mediatek Helio G91 SoC Untuk Kinerja Cepat Smartphone Entry Level

“Seiring dengan berkurangnya tekanan inflasi di seluruh Afrika, dan mata uang lokal telah stabil di banyak negara, daya beli konsumen telah pulih”, demikian bunyi laporan Counterpoint.

Counterpoint juga menyoroti permintaan ponsel murah di beberapa pasar negara berkembang disebabkan oleh “investasi yang stabil” oleh vendor-vendor utama China, seperti Xiaomi, Vivo, Oppo dan Transsion Group yang meningkatkan persaingan pasar.

Meski pasar masih didominasi kelas entry level, namun segmen premium, mencakup ponsel dengan harga mulai dari $600 hingga $799, diperkirakan meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu.

Counterpoin menunjuk “model andalan lama” sebagai pendorong utama di sini, dengan ponsel flip “juga menikmati pertumbuhan yang kuat dari tahun ke tahun”.

Apple diperkirakan akan memimpin segmen ini dengan pasar negara berkembang seperti India dan Timur Tengah serta Afrika yang mendorong pertumbuhan iPhone.

Di sisi lain, Samsung sebagai pemain terbesar kedua di segmen premium, akan melihat “sedikit pertumbuhan” di berbagai wilayah.

Lebih lanjut, lembaga riset tersebut memperkirakan ponsel cerdas AI generatif (GenAI) dan perangkat lipat akan meningkatkan permintaan di segmen ultra-premium, “terutama menjelang paruh kedua tahun ini”.

Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Turun, Tapi Naik Dibanding Tahun Lalu