
Sakit Perut: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Cek ke Dokter

Jakarta –
Tidak jarang orang-orang merasakan sakit perut. Kondisi ini biasa terjadi di perut dan berbagai organ lainnya yang ada di bagian abdomen, di antara tulang rusuk dan panggul.
Meski sudah sering terjadi dan kebanyakan kasus dapat sembuh dengan sendirinya, sakit perut tidak boleh dianggap enteng karena dapat menjadi tanda penyakit serius atau bahkan keadaan darurat.
Penyebab Sakit Perut
Mengutip Cleveland Clinic, kebanyakan penyebab sakit perut adalah karena tiga faktor yaitu gangguan pencernaan, peradangan, atau infeksi-seperti naiknya asam lambung atau infeksi saluran kemih-dan menstruasi.
Tidak hanya itu, penyebab sakit perut juga dapat dilihat dari di mana letak rasa sakit tersebut. Biasanya, sakit perut di bagian-bagian abdomen tertentu disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit lainnya. Dikutip dari Healthline, berikut rinciannya:
Perut bagian bawah
Sakit perut bagian bawah bisa disebabkan radang usus buntu, obstruksi usus, penyakit lainnya yang berkaitan dengan ovarium atau rahim
Perut bagian atas
Sakit perut bagian atas bisa disebabkan batu empedu, serangan jantung, hepatitis, atau radang paru-paru
Perut bagian tengah
Sakit perut bagian tengah bisa disebabkan radang usus buntu, gastroenteritis, cedera, atau uremia (penumpukan produk limbah dalam darah)
Perut bagian kiri bawah
Sakit perut bagian kiri bawah bisa disebabkan radang usus buntu, infeksi infeksi ginjal, kista ovarium, atau kanker
Perut bagian kiri atas
Sakit perut bagian kiri atas bisa disebabkan oleh pembesaran limpa, impaksi tinja (tinja mengeras yang tidak bisa dihilangkan), cedera, infeksi ginjal, serangan jantung, atau kanker
Perut bagian kanan bawah
Sakit perut bagian kanan bawah bisa disebabkan oleh radang usus buntu, hernia, infeksi ginjal, flu, atau kanker
Perut bagian kanan atas
Sakit perut bagian kanan atas bisa disebabkan oleh radang usus buntu, cedera, pneumonia, atau hepatitis
Gejala Sakit Perut
Sakit perut mungkin muncul dengan sensasi sakit yang menusuk, membakar, memutar, kram, atau tumpul. Mengutip Health Direct, sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, yaitu:
- Kembung
- Sembelit
- Sendawa
- Demam
- Mag
- Mual atau muntah
- Dehidrasi
- Kehilangan nafsu makan
Pengobatan Sakit Perut
Tingkat keparahan sakit perut dan apakah itu merupakan gejala dari penyakit lain, menjadi faktor penting untuk mendapatkan pengobatan sakit perut.
Jika sakit perut yang dirasakan memiliki gejala ringan atau gejala sakit perut pada umumnya, kondisi tersebut dapat diobati secara mandiri, seperti mengonsumsi obat sakit perut yang telah disediakan di apotek.
Selain itu ada juga cara pengobatan rumahan lainnya yang dapat dicoba:
- Minum jahe atau teh chamomile
- Melakukan diet BRAT (diet dengan pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang)
- Menggunakan bantalan pemanas
- Mandi dengan air hangat
Kapan Harus ke Dokter?
Sakit perut memiliki penyebab dan gejala yang sangat beragam. Hal ini menyebabkan sakit perut tidak boleh dianggap enteng. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala sakit perut yang menjadi tanda untuk mencari bantuan medis dari dokter:
- Rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan, persisten atau parah
- Cedera atau sedang hamil
- Demam terus-menerus
- Mual atau muntah yang persisten
- Darah dalam tinja, urine, atau muntah
- Pembengkakan dan kelembutan
- Menguningnya mata dan kulit
- Nyeri di bagian lain dari tubuh
- Sesak napas atau gejala yang memburuk dengan aktivitas
Pencegahan Sakit Perut
Melihat dari fakta bahwa sakit perut dapat saja disebabkan oleh kondisi medis lainnya, agak sulit untuk mencegah bentuk sakit perut tertentu.
Meski begitu, beberapa cara untuk mencegah risiko sakit perut adalah dengan memiliki diet yang baik, minum banyak air putih, olahraga teratur, atau makan dengan porsi yang lebih sedikit.
Sakit Perut: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Cek ke Dokter
