Jakarta, – Pekan lalu, pemerintah pusat Rumania telah mengesahkan RUU yang didukung Amerika Serikat dan secara efektif melarang Cina dan Huawei untuk mengambil bagian dalam pengembangan jaringan 5G-nya di negara eropa. Kabar ini dilansir berdasarkan laporan dari Reuters.

Hal ini sejalan dengan memorandum Washington pada 2019 yang akan membatasi kemitraan Huawei-Rumania di masa depan.

RUU Rumania mengharuskan semua vendor yang berpartisipasi dalam peluncuran 5G tak boleh tunduk pada kendali pemerintah asing, memiliki struktur kepemilikan yang transparan, dan tunduk pada rezim hukum yang menerapkan praktik perusahaan yang transparan.

Pavel Popescu, Politican asal Rumania, mengatakan bahwa RUU tersebut menyegel memorandum 2019 yang ditandatangani di Washington, yang berarti bahwa Cina dan Huawei dikesampingkan dari setiap calon kemitraan 5G dengan negara Rumania.

Di bawah memorandum tersebut, kedua pemerintah mengatakan pada Agustus 2019 bahwa sebagai bagian dari pendekatan keamanan berbasis risiko, evaluasi vendor 5G yang cermat dan lengkap memang diperlukan.

Baca juga:Huawei Bersiap Luncurkan 3 Ponsel Lipat Terbaru Tahun Ini

Sebagai tambahan informasi, Rumania adalah sekutu setia Washington bahkan sebelum bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara pada tahun 2004. Washington melihat Huawei sebagai bagian dari mesin pengawasan global Partai Komunis Cina.

Huawei, yang memainkan peran utama saat dunia telekomunikasi bersiap untuk teknologi nirkabel generasi berikutnya, telah berulang kali membantah melakukan kegiatan mata-mata untuk negara Cina.

RUU yang disetujui Rumania pada pekan lalu tersebut mencerminkan memorandum AS, dan sikap Dewan Pertahanan Tertinggi Rumania.

Popescu juga mengatakan bahwa keamanan nasional adalah tujuan utama, dan melindungi data pribadi generasi masa depan Rumania sangatlah penting, serta ia juga mengungkap bahwa RUU itu akan diberlakukan di parlemen dalam beberapa minggu ke depan, dan merupakan prasyarat guna meluncurkan tender 5G di negara bagian Laut Hitam pada paruh kedua tahun ini.

Tonton juga video di bawah ini: