RS Penuh, Pasien COVID-19 di India 14 Jam Keliling Hanya untuk Cari ICU

Jakarta

Gelombang tsunami COVID-19 membuat warga India harus ‘berebut’ layanan kesehatan mulai dari fasilitas ICU, tabung oksigen, hingga obat remdesivir.

Rose Marouk, seorang wanita di Inggris yang membantu mencarikan rumah sakit untuk keluarganya di India, mengisahkan perjuangan pamannya yang adalah seorang politisi di negara bagian Punjab, bertahan hidup dari infeksi COVID-19.

Untuk mendapatkan layanan rumah sakit, keluarganya harus membopong sang paman melakukan perjalanan 14 jam nonstop dengan mobil, mengunjungi satu demi satu rumah sakit.

“Jika Anda tidak memiliki koneksi, tidak mungkin Anda bisa mendapatkan tempat tidur di rumah sakit. Itu sangat menyedihkan,” ujarnya, dikutip dari BBC, Jumat (30/4/2021).

Di rumah sakit, paman Marouk sempat pulih. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, ia kemudian koma dan kini menggunakan ventilator.

“Itu salah ketika saya bilang jika kamu kaya dan punya koneksi di politik, kamu akan mendapatkan kasur rumah sakit. Mereka (pemerintah) punya banyak waktu untuk mempersiapkan kondisi itu,” ujarnya.

Seorang mahasiswa asal Indonesia di Jawaharlal Nehru University (JNU) di New Delhi, Mohd. Agoes Aufiya sempat menceritakan kondisi serupa perihal pasien COVID-19 di India berebut rumah sakit.

Menurutnya, laporan-laporan di internet terkait kondisi kritis India adalah benar adanya. Pada Kamis (29/4/2021), ia mendapat laporan bahwa New Delhi tinggal memiliki 18 tempat tidur ICU tersisa. Dari total 4.821 yang tersedia, 4.803 di antaranya sudah terpakai.

“Memang banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi,” kata Agoes dalam diskusi daring.


Terima kasih telah membaca artikel

RS Penuh, Pasien COVID-19 di India 14 Jam Keliling Hanya untuk Cari ICU