Rombongan Pesepeda Bikin Resah Naik JLNT Antasari, Pemotor Kebawa-bawa

Jakarta –
Tren bersepeda yang belakangan sedang hits memunculkan berbagai perilaku ‘ajaib’ di jalan raya. Terbaru, rombongan pesepeda melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari yang sebenarnya dikhususkan untuk roda empat.
Momen tersebut diabadikan oleh seorang warga, Anggara Gilang Dwiputra, yang lalu mengunggahnya di Facebook. Unggahan tersebut dibagikan lebih dari 900 kali dan dibanjiri komentar yang menyayangkan perilaku pesepeda yang bandel.
“Waktu itu sebenarnya ada beberapa sepeda lain yang juga melintas, tetapi tidak rombongan. Lalu, saat saya lihat ada rombongan sepeda yang jumlah anggotanya cukup banyak, saya inisiatif untuk foto,” kata Anggara saat dihubungi detikcom, Selasa (12/8/2020).
Dari berbagai macam komentar yang masuk, Anggara mengaku dapat banyak dukungan. Sebagian besar memang menyayangkan perilaku pesepeda yang tidak menaati aturan, mengingat pada saat itu tidak sedang ada CFD (Car Free Day).
“Tapi memang ada satu atau dua komen yang sedikit nyinyir dengan mengatakan lebih banyak pengendara motor yang lewat jalan layang daripada sepeda. Padahal dua-duanya memang dilarang lewat,” terang Anggara.
Rambu-rambu yang terpasang memang menginformasikan bahwa beberapa jenis kendaraan tidak diperbolehkan naik JLNT Antasari. Termasuk di antaranya sepeda dan sepeda motor, juga pejalan kaki dan berbagai jenis kendaraan tidak bermotor.
Anggara mengaku bukan pesepeda, tetapi menegaskan bahwa dirinya tidak anti-bersepeda. Bagaimanapun, ia melihat olahraga sebagai aktivitas yang positif dan seharusnya bisa dilakukan tanpa harus melanggar peraturan.
“Saya mendukung sepeda untuk olahraga selama mengikuti rambu dan aturan yang ada. Jadi, selama semua kendaraan mengikuti aturan, pastinya jalan raya akan aman dan nyaman untuk dilewati semua,” tegas Anggara.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Transportasi Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun menjelaskan ada banyak pertimbangan terkait boleh tidaknya pesepeda naik jalan layang. Ada beberapa jalan layang yang memang menyediakan jalur sepeda di atasnya.
“Kalau di JLNT Antasari sih, untuk pegowes sepeda memang lebih aman menggunakan jalur yang ada di bawah saja,” kata Haris.