
Riset Ini Kabar Nggak Enak Buat Alumni COVID-19, Berani Baca?

Jakarta –
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal medis internasional The Lancet Psychiatry menunjukkan riwayat infeksi COVID-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko efek samping neurologis.
Hasil ini ditemukan setelah para peneliti menganalisis sekitar 1,2 juta pasien COVID-19 dalam kurun waktu 2 tahun.
“COVID-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala sisa neurologis dan psikiatri dalam beberapa minggu dan bulan setelahnya,” demikian bunyi penelitian tersebut dikutip dari The Hill, Selasa (23/8/2022).
“Berapa lama risiko ini tetap ada, apakah mereka mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa dengan cara yang sama, dan apakah varian SARS-CoV-2 berbeda dalam profil risikonya masih belum jelas,” lanjut studi tersebut.
Studi ini memeriksa data dari lebih dari satu juta pasien menggunakan jaringan catatan kesehatan internasional yang diambil dari AS, Australia, Inggris, Spanyol, Bulgaria, India, Malaysia, dan Taiwan. Kebanyakan pasien yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah orang Amerika.
Catatan pasien yang telah didiagnosis COVID-19 antara 20 Januari 2020 hingga 13 April 2022 dievaluasi untuk 14 diagnosis neurologis dan psikiatri.
Studi ini menemukan bahwa infeksi COVID-19 dikaitkan dengan gangguan suasana hati dan kecemasan yang lebih tinggi yang menurun setelah 1-2 bulan.
Juga ditemukan bahwa infeksi COVID-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, gangguan psikotik, epilepsi atau kejang dan defisit kognitif, atau “kabut otak”, yang tetap meningkat dua tahun setelah pasien pertama kali terinfeksi dengan virus.
Risiko efek samping tersebut bervariasi untuk kelompok usia yang berbeda, menurut penelitian.
Meski tidak ditemukan peningkatan risiko gangguan mood pada anak enam bulan pasca infeksi, namun kelompok ini berisiko mengalami defisit kognitif, insomnia, perdarahan intrakranial, stroke iskemik, saraf, akar saraf, dan gangguan pleksus, psikotik gangguan, dan epilepsi atau kejang usai terinfeksi Corona.
Riset Ini Kabar Nggak Enak Buat Alumni COVID-19, Berani Baca?
