
Ririek Adriansyah dan Tradisi Tumbuh Double Digit

Jakarta, – Di akhir April lalu, PT Telkom resmi mengeluarkan laporan keuangan yang dicapai perusahaan sepanjang 2020. BUMN telekomunikasi itu, mampu membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) serta laba bersih selama tahun tersebut.
Tercatat perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 136,46 trilliun, tumbuh 0,7% dibanding 2019. EBITDA pada 2020 sebesar Rp 72,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 20,80 triliun, atau masing-masing tumbuh double digit sebesar 11,2% dan 11,5%.
Pencapaian sepanjang 2020 itu, meneruskan prestasi Telkom di tahun sebelumnya. Pada 2019 laba bersih Telkom mencapai Rp 18,66 triliun. Tumbuh 3,5% secara year on year (YoY). Begitupun dengan EBITDA mencapai Rp 64,83 triliun atau tumbuh 9,5%. Pencapaian Laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar 3,7% atau meningkat Rp 4,78 triliun dibanding 2018 menjadi Rp 135,57 trilliun.
Hasil positif yang diraih Telkom sepanjang 2020 terbilang membanggakan, mengingat kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini tengah anjlok. Pencapaian Telkom juga menjadi oasis di tengah kinerja BUMN yang umumnya menurun karena pandemi yang melemahnya daya beli masyarakat.
Di sisi lain, pertumbuhan yang diraih oleh Telkom membuktikan tangan dingin Ririek Adriansyah. Sejak didapuk sebagai Direktur Utama PT Telkom pada Mei 2019 menggantikan Alex J. Sinaga, Ririek berupaya terus meningkatkan kinerja apik yang sudah dibukukan para pendahulunya.
Pertumbuhan yang diraih Telkom sepanjang 2020, sekaligus mempertahankan tradisi double digit yang dibukukan oleh Ririek Adriansyah. Seperti diketahui, saat membesut Telkomsel, Ririek juga membukukan prestasi serupa.
Sepanjang 2015 – 2017, pria kelahiran Yogyakarta 2 September 1963 itu, mampu mendorong Telkomsel meraih triple double digit (pendapatan, EBITDA, laba bersih), di tengah kondisi persaingan yang ketat dan tarif data yang terus menukik.
Menurut Ririek, kunci sukses pencapaian Telkom tak lepas dari upaya transformasi digital yang tengah digencarkan sejak beberapa tahun terakhir. Dengan bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom kini fokus pada tiga pilar utama, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Ririek menambahkan bahwa, pandemi telah mendorong transformasi digital di masyarakat dan dunia usaha menjadi beberapa tahun lebih cepat. Sehingga hal ini menjadi ruang akselerasi bagi Telkom, khususnya dalam penyediaan layanan internet berkualitas di rumah.
Tingginya kebutuhan internet itu, mendorong peningkatan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta. Sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019.
Kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan di mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2% menjadi Rp 22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memposisikan diri sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
Kondisi yang sama juga terjadi di segmen mobile. Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mencatat kenaikan trafik data yang cukup besar hingga 43,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte. Lonjakan itu sejalan dengan semakin besarnya kebutuhan layanan data, khususnya dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat akibat dampak pandemi.
Dengan total pelanggan mencapai 169,5 juta, jumlah pengguna mobile data Telkomsel mencapai 115,9 juta pelanggan atau meningkat 5,2% dibanding tahun lalu. Sepanjang 2020, pendapatan digital business Telkomsel tumbuh sebesar 7,0% menjadi Rp 62,33.
Alhasil, kontribusi pendapatan dari digital business meningkat menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9% pada tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan telah terjadi pergeseran signifikan, dari bisnis legacy ke layanan digital business.
Demi mendukung tranformasi digital yang kini semakin berkembang, Ririek memastikan bahwa Telkom akan terus berupaya menghadirkan solusi digital terbaik untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi, sekaligus memulihkan perekonomian nasional. Karena hal itu sejalan dengan komitmen Telkom untuk menjadi penggerak digitalisasi Indonesia.
“Kami meyakini dengan digitalisasi, bersama-sama kita mampu menghadapi pandemi dan menjadikan Indonesia lebih baik,” pungkas Ririek.
Ririek Adriansyah dan Tradisi Tumbuh Double Digit
