
RI Tambah 21 Kasus Omicron di Tengah Kabar ‘Tak Enak’ dari WHO

Jakarta –
Kasus Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Kementerian Kesehatan kembali mengumumkan 21 kasus baru pada Rabu (29/12/2021) dan saat ini menjadi 68 kasus varian Omicron.
“Tadi pagi kita temukan lagi 21 orang (pasien Omicron). Jadi total kasus hingga hari ini sebanyak 68 orang,” kata Budi dalam konferensi pers, Rabu (29/12/2021).
Budi juga menyatakan tambahan tersebut kebanyakan berasal dari Turki dan Uni Emirat Arab (UEA).
Baru-baru ini juga ditemukan transmisi lokal Omicron pertama di Indonesia. Pasien tersebut berusia 37 tahun tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri tetapi sempat melakukan perjalanan di Jakarta.
Sementara itu, melihat peningkatan kasus Omicron yang semakin bertambah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus berupaya untuk mencari tahu varian Omicron. WHO menyebutkan bahwa varian Omicron lebih cepat tersebar dari varian Delta bahkan pertumbuhannya semakin meningkat.
“Bukti yang konsisten menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta dengan waktu penggandaan dua hingga tiga hari dan peningkatan pesat dalam kejadian kasus terlihat di sejumlah negara,” tulis WHO dikutip dari CNA, Rabu (29/12/2021).
Dilaporkan kasus Omicron terus bertambah di berbagai belahan dunia. Terkhususnya di Inggris dan Amerika Serikat dimana varian Omicron menjadi dominan.
Tidak hanya itu, lonjakan Omicron terus terjadi di Eropa termasuk di Inggris, Portugal, Prancis dan Yunani. Inggris bahkan mencatat rekor terbaru dengan hampir 130.000 kasus sehari, sementara Portugal 18.000 kasus.
WHO menyebutkan bahwa tingkat pertumbuhan yang cepat ini diduga karena adanya kombinasi dari penghindaran kekebalan dan peningkatan transmisibilitas varian Omicron .
Ditengah keparahan kasus Omicron ini, WHO menegaskan masih perlu data tambahan untuk memahami pertumbuhan Omicron, termasuk perlukah pasien menggunakan oksigen, ventilasi mekanis hingga soal kematian.
“Diharapkan juga kortikosteroid dan penghambat reseptor interleukin 6 akan tetap efektif dalam pengelolaan pasien dengan penyakit parah,” kata WHO.
RI Tambah 21 Kasus Omicron di Tengah Kabar ‘Tak Enak’ dari WHO
