
RI Masuk Masa ‘Endemi’, IDI Minta Vaksin COVID-19 Tetap Gratis untuk Kelompok Ini

Jakarta –
Presiden Joko Widodo resmi mencabut ‘status pandemi’ COVID-19 di Indonesia. Keputusan ini diambil mengingat kasus COVID-19 yang menurun secara signifikan dan laporan sero survey menunjukkan nyaris 99 persen warga Indonesia memiliki antibodi COVID-19.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) meminta masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi booster kedua. Sebab, fase endemi bukan menandakan virus SARS-CoV-2 COVID-19 lenyap dari permukaan.
“Bahwa vaksin keempat atau booster kedua itu kan jadi program pemerintah, itu harus tetap dilaksanakan ya,” ujar dr Erlina dalam konferensi pers terkait Perkembangan Situasi Terbaru Covid di Indonesia, Kamis (22/6/2023).
Ia menambahkan, masih banyak kelompok rentan yang tidak mampu untuk membeli vaksin COVID-19 jika nantinya akan berbayar. Kelompok rentan yang dimaksud yaitu lansia, pengidap penyakit penyerta (komorbid), dan orang yang memiliki gangguan kekebalan.
Oleh karenanya, ia merekomendasikan agar pemerintah tetap memberikan akses gratis vaksin COVID-19 khusus untuk penerima bantuan iuran (PBI) BPJS.
“Walaupun situasinya telah endemis, tetap memberikan akses vaksin gratis terhadap mereka yang tidak mampu membeli,” ungkapnya.
“Jadi kita tetap memberikan perlindungan kepada orang. Karena itu kan masalah equity, bahwa setiap orang itu berhak dapat jaminan perlindungan dari pemerintah,” sambung dr Erlina.
Ia juga menjelaskan, status endemi bukan berarti Indonesia sudah bebas dari ancaman virus Corona. Artinya, penyakitnya masih ada namun penyebarannya sudah lebih terkendali.
RI Masuk Masa ‘Endemi’, IDI Minta Vaksin COVID-19 Tetap Gratis untuk Kelompok Ini
