
RI Bakal Punya Molnupiravir Akhir Tahun, Siapa Prioritas? Ini Saran Pakar

Jakarta –
Indonesia disebut bakal memiliki obat COVID-19 besutan perusahaan farmasi Merck and Co, Molnupiravir, akhir tahun ini. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan ketersediaan obat ini menjadi salah satu upaya jika Indonesia kembali diterpa gelombang COVID-19.
“Kami mendampingi Pak Menkomarinvest berkunjung ke Merck di Amerika Serikat dan kami sudah sampai ke tahap finalisasi dari agreement agar Indonesia bisa mengadakan tablet Molnupiravir diusahakan di akhir tahun ini, ” ujarnya dalam konferensi pers virtual terkait evaluasi PPKM, Senin (25/10/2021).
“Sehingga kita memiliki cadangan cukup untuk menghadapi bila ada potensi gelombang berikutnya,” sambung Menkes.
Jika tersedia nantinya, siapa yang lebih membutuhkannya?
Ahli epidemiologi Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengungkapkan obat Molnupiravir ini diduga bekerja di periode awal infeksi. Tepatnya saat virus Corona penyebab COVID-19 ini mulai bereplikasi.
“Molnupiravir diduga bekerja pada periode awal setelah masuk ke sel, saat virus replikasi, mengganggu genome virus, mengacaukan proses replikasi virus,” kata Pandu dalam cuitan Twitter pribadinya @drpriono1 yang dilihat detikcom, Jumat (29/10/2021).
Link Postingan Sumber Dari Twitter
Menurutnya, mungkin obat ini akan lebih bermanfaat jika diberikan pada awal infeksi. Tak hanya itu, obat ini bisa diprioritaskan untuk kelompok yang bergejala ringan dan sedang.
Meski begitu, Pandu menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 tetap menjadi prioritas. Sebab, vaksin dapat memberikan banyak manfaat untuk penanganan virus Corona.
“Jadi hanya bermanfaat kalau diberikan saat awal orang terinfeksi, pada yg bergejala ringan dan sedang. Vaksinasi lebih bermanfaat,” pungkasnya.
RI Bakal Punya Molnupiravir Akhir Tahun, Siapa Prioritas? Ini Saran Pakar
