Ren Zhengfei Sebut Honor Akan Menjadi Pesaing Huawei di Masa Depan

Jakarta, – Pendiri Huawei Ren Zhengfei, meminta karyawan dari sub-merek Honor yang akan berpisah dengan Huawei untuk berusaha melampaui induknya di masa depan.
Pernyataan itu disampaikan Reng dalam pidato perpisahan, setelah raksasa teknologi itu terpaksa menjual Honor untuk menjaga rantai pasokan yang terpincang-pincang karena sanksi yang diterapkan oleh pemerintah AS.
Demi dapat bertahan, Huawei Technologies mengungkapkan pada awal bulan ini akan menjual Honor ke entitas baru yang disebut Teknologi Informasi Baru Zhixin Shenzhen, yang dibentuk dari agen dan dealernya, sehingga dapat melanjutkan sumber komponen yang saat ini dibatasi oleh sanksi AS.
Seperti diketahui, pemerintah AS menyebut bahwa Huawei adalah ancaman keamanan nasional, klaim yang kerap dibantah oleh perusahaan. Karena label ancaman keamanan itu, Huawei tak lagi dapat bermitra dengan Google. Perusahaan juga tidak lagi mendapat pasokan chips yang merupakan otak dari smartphone.
“Gelombang demi gelombang sanksi AS yang berat terhadap Huawei telah membuat kami akhirnya mengerti, politisi Amerika tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya mengoreksi kami,” kata Ren, menurut pidato yang diposting di forum karyawan Huawei pada Kamis (26/11).
Meskipun Huawei dapat mengatasi kesulitan tersebut, “jutaan” karyawan di agen dan distributor Honor di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan mereka saat saluran penjualan mengering, ujar Ren.
“Kami tidak harus menyeret orang yang tidak bersalah ke dalam air hanya karena kami menderita,” imbuh pebisnis yang mendirikan Huawei pada 1987 itu.
Sebagai sub brand yang fokus pada segmen smartphone dengan harga terjangkau, Honor menjadi lumbung pendapatan Huawei. Kontribusi Honor, sesuai laporan lembaga riset Canalys, mencapai 26% dari 51,7 juta handset yang dikirim Huawei pada Juli-September.
Produk perusahaan juga mencakup laptop, komputer tablet, TV pintar, dan aksesori elektronik.
Saingan Huawei telah meningkatkan pesanan produksi, mengantisipasi mereka dapat melahap pangsa pasar sementara raksasa tersebut tidak dapat memproduksi handset baru, beberapa sumber industri baru-baru ini mengatakan kepada Reuters.
Baca Juga:Huawei Konfirmasi Jual Seluruh Bisnis Smartphone Honor
Jika Honor dapat melanjutkan produksi, ia dapat mempertahankan pangsa pasar, kata Flora Tang, analis industri pada Counterpoint Research.
Ren meminta Honor untuk menjadi pesaing terbesar Huawei setelah “perceraian”, dan mengatakan bahwa menggulingkan Huawei harus “menjadi slogan motivasi Anda”.
“Kami adalah pesaing Anda di masa depan,” kata pebisnis gaek ini.