Jakarta –

Seorang wanita di Brasil didakwa melakukan percobaan pembunuhan setelah memotong penis suaminya. Diduga, si suami selingkuh dengan keponakannya yang masih berusia 15 tahun.

Dikutip dari New York Post, wanita yang tak disebutkan identitasnya itu dilaporkan membujuk suaminya (39) ke tempat tidur, lalu mengikat pergelangan tangan dan pergelangan kaki suaminya sebelum mengeluarkan pisau cukur dan memotong penisnya.

Setelah itu, ia memotret kelamin yang putus tersebut dan membuangnya ke toilet. Tak lama, wanita tersebut pergi ke kantor polisi di Atibaia bersama saudara laki-lakinya dan menyerahkan diri pada 22 Desember lalu.

Ia mengatakan pada polisi bahwa dirinya mendengar ada kemungkinan untuk menyambung alat kelamin tersebut. Suaminya dibawa ke rumah sakit dan kini kondisinya tidak diketahui.

Lantas, bisa nggak sih penis yang putus disambung kembali?

Dengan kemajuan teknologi, penis yang putus dapat disambung kembali dengan penile replantation microsurgery (operasi penyambungan penis). Operasi ini dilakukan demi menyelamatkan kehidupan seks pria yang menderita trauma kelamin paran atau amputasi penis.

“Semakin baik kondisi penis yang diamputasi pada saat operasi, semakin tinggi tingkat keberhasilannya,” jelas Muangsombot, ahli bedah Thailand yang sering menangani kasus operasi penis replantation, seperti dilansir thaimedicalnews.

Ia berkata, jika tenggang waktu yang terjadi setelah penis terpotong terlalu lama, maka semakin sedikit kesempatan operasi penyambungan ini dapat berhasil karena adanya kematian jaringan tubuh.

Senada dengan pendapat tersebut, dr Aditya Wardhana, SpBP, dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa penis yang sudah terpotong pada sebagian kasus masih bisa disambung lagi.

“Tindakan ini bergantung pada seberapa parah kondisi dan sudah berapa lama sejak penisnya terpotong,” jelasnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Lalu, apa saja syarat penis terpotong dapat disambung kembali?

“Biasanya dokter akan memeriksa kondisi penis, termasuk potongannya. Dilihat apakah kondisinya baik-baik saja, dilihat juga bagaimana kondisi pembuluh darahnya. Penis itu tidak mempunyai pembuluh darah balik, sehingga alirannya hanya satu arah,” imbuh dr Aditya.

dr Aditya mengungkapkan, jika saat dibawa ke rumah sakit kondisi pembuluh darah penis yang terpotong tak lagi baik, maka kecil kemungkinan bisa disambung kembali.

Teknik Lain untuk Mengatasi Penis Putus

Di samping teknik penyambungan penis, penis putus juga dapat diatasi dengan rekonstruksi penis.

Ahli bedah di Thailand mengatakan bahwa kemajuan dunia medis memungkinkan untuk merekonstruksi atau membuat pengganti penis dari arteri dan kulit yang diambil dari bagian tubuh lain.

Operasi rekonstruksi ini dilakukan dengan cara mengambil kulit dari bagian tubuh lain, misalnya paha. Walaupun begitu, tindakan ini dilakukan tujuannya sebatas mengembalikan bentuk penis dan belum bisa mengembalikan fungsinya 100 persen.