Ramai Curhat Netizen Muncul Ruam ‘Aneh’ di Punggung, Diduga Ringworm

Jakarta –
Ramai unggahan curhat netizen mengeluhkan ruam di punggung. Ruam tersebut nampak berbentuk bulat dan memiliki bercak kecil di sekitarnya.
Beberapa orang menilai ruam ini merupakan infeksi jamur ringworm. Memang seperti apa sih infeksi ringworm?
Dikutip dari Mayo Clinic, ringworm adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur. Biasanya, berupa ruam yang melingkar berwarna merah dan sangat gatal. Infeksi jamur ini menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
Pada beberapa kasus, seseorang bisa mengalami ringworm karena memiliki kotak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi, berbagai pakaian dan tempat tidur, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Menanggapi hal ini, spesialis kulit dan kelamin, dr. Yustin Sumito, SpKK belum bisa memastikan apakah ruam yang dimaksud benar merupakan infeksi ringworm. Pasalnya, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis.
Ia menyayangkan selama ini banyak pasien menggunakan sembarang obat akibat menduga-duga pemicu ruam di baliknya. Bukannya sembuh, jamur justru semakin melebar dan menyebar.
“Kalau cara menghilangkan ya sebetulnya harus berobat ke dokter karena kita kan nggak bisa ngobatin gitu aja. Sering kalau pasien salah diagnosis itu, kalau jamur diobati dengan obat dari apotik dikasih obat anti alergi. Memang, gatalnya berkurang tapi jamurnya akan lebih melebar,” kata dr Yustin Sumito pada detikcom Jumat (26/5/2023).
Maka dari itu, masyarakat diminta tidak asal memberikan obat salep ke kulit. Pasien perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit untuk mengetahui secara pasti penyebab dan pengobatan yang tepat.
“Ke dokter untuk memastikan diagnosis. Kalau memang jamur diobati, kalau alergi diobati pakai obat jamur pasti pasien akan tetap gatal. Jadi yang penting harus pastikan dulu, langsung ke dokter kulit,” tambahnya.
dr Yustin menegaskan jika pun kasus tersebut merupakan ringworm, pengobatannya bisa memakan waktu cukup lama. Pasien perlu mengonsumsi obat minuman dan obat topical yang dioleskan secara langsung ke kulit selama empat minggu. Misalnya, gejala gatal sudah menghilang tetapi jamur belum ‘sembuh’, pasien tetap harus mengonsumsi obat tersebut sampai jamur benar-benar menghilang.
“Pasien yang saya dapat itu datang sendiri ke apotek nunjukkin gatelnya terus apoteknya kasih steroid padahal kalau jamur nggak boleh steroid. Kalau dia memang pas alergi mungkin bisa hilang pakai steroid, tetapi kalau jamur dikasih steroid gatalnya hilang tapi jamurnya jadi luas,” pungkasnya.