Qualcomm Siap Rebut Pasar Chipset Milik Huawei

Jakarta, – Eksekutif Qualcomm menyatakan keyakinan pada kemampuan perusahaan untuk merebut pangsa pasar chipset dari Huawei pada paruh terakhir tahun ini. Keyakinan itu didorong oleh kinerja yang menguat, seperti tercermin pada perolehan laba dan pendapatan di Q1 tahun fiskal 2021 (kalender Q4 2020).
Tentang pendapatan, CFO Qualcomm Akash Palkhiwala menjelaskan hingga saat ini Huawei adalah “OEM yang sangat besar” yang permintaan chipsetnya dipenuhi oleh unit HiSilicon miliknya.
Namun, dengan penurunan pengiriman ponsel pintar Huawei yang cepat, Palkhiwala mencatat bahwa Qualcomm siap menerkam sekitar 16 persen pangsa pasar chipset perusahaan, menandai ini sebagai “peluang pertumbuhan yang signifikan”.
Sebelumnya, Presiden Qualcomm Cristiano Amon menyoroti keuntungan yang diharapkan untuk platform tingkat tinggi dan segmen premium sebagai penghasil pendapatan.
Palkhiwala mencatat bahwa chipset Qualcomm Snapdragon 888 yang baru-baru ini diumumkan telah dipilih untuk lebih dari 120 desain perangkat.
Penghasilan bersih meningkat lebih dari dua kali lipat tahun-ke-tahun menjadi $ 2,45 miliar dan pendapatan meningkat 62 persen menjadi $ 8,2 miliar.
Penjualan handset meningkat 79 persen menjadi $ 4,2 miliar; RF front-end tumbuh 157 persen menjadi $ 1,1 miliar; IoT naik 48 persen menjadi $ 1 miliar; dan otomotif naik 44 persen menjadi $ 212 juta.
Pendapatan lisensi tumbuh 18 persen menjadi $ 1,6 miliar. Qualcomm memperkirakan pendapatan antara $ 7,2 miliar dan $ 8 miliar untuk kuartal saat ini.
Qualcomm adalah pemasok chip terbesar di dunia yang membantu ponsel terhubung ke jaringan data selular, menyediakan chip untuk Apple Inc dan pembuat handset lainnya.
Meski masih menjadi pemain dominan di industri prosesor mobile, belakangan agresifitas pesaing terdekat seperti MediaTek terus menggerogoti pasar Qualcomm. Laporan dari Counterpoint mengungkap lebih dari 100 juta ponsel terjual pada Q3 2020 dimana MediaTek mendapatkan bagian terbanyak.
Menurut laporan tersebut, MediaTek merebut 31% dari pangsa pasar chipset ponsel global pada Q3 2020. Meskipun tidak berada di puncak kategori 5G, perusahaan asal Taiwan tersebut menyalip Qualcomm dengan pertumbuhan sebesar 2% dan juga mencatat pertumbuhan tahunan (YoY) 5%. Dengan pencapaian itu, MediaTek mendapat predikat vendor chipset terbesar untuk pertama kalinya mengalahkan seteru beratnya Qualcomm.