Presiden Sukses Inter Milan: Dari Moratti ke Zhang

755Sports.id – Inter Milan baru saja merayakan kemenangan mereka mengangkat trofi Coppa Italia. Pada laga tersebut Lautaro Martinez mencetak dua gol untuk membalikan kedudukan setelah sebelumnya kemasukan gol cepat dari Fiorentina. Keberhasilan ini tidak lepas dari keberadaan sang Presiden, Steven Zhang. Yang sukses membawa klubnya angkat trofi kembali musim ini.
Dibawah kepemilikannya, Nerazzurri mampu angkat trofi Piala Italia di edisi kesembilan mereka. Lantas siapa saja Presiden Inter Milan yang pernah raih kesuksesan di Giuseppe Meazza?
Kemampuan Presiden Inter Milan
Dalam laga tersebut, Nicolas Gonzalez membawa Fiorentina unggul dalam waktu tiga menit usai peluit kick-off dibunyikan. Namun, itu hanya membuka jalan bagi Lautaro Martinez yang kemudian mencetak dua gol impresif di babak pertama, membalikkan keadaan dan memastikan Inter Milan memegang kendali atas trofi.
Kemenangan ini bukan sekadar puncak prestasi, tetapi juga sebuah pertahanan gelar bagi Inter Milan. Mereka sukses mempertahankan trofi Liga Italia, trofi yang sama yang berhasil mereka rebut dari Juventus di musim sebelumnya. Kebanggaan dan kejayaan tampaknya sudah menjadi bagian dari kebiasaan mereka.
Di balik keberhasilan ini, ada seorang Simone Inzaghi yang kini telah berhasil menggandakan gelar Piala Italia. Sang pelatih dengan taktik dan strateginya, berhasil membawa Inter meraih trofi tersebut selama dua musim beruntun.
Kunci lain dari keberhasilan ini adalah Steven Zhang, Presiden Inter Milan. Dalam masa kepemimpinannya, Zhang telah berhasil menjadi patron tersukses ketiga dalam sejarah klub, dengan mampu mengumpulkan lima trofi berbeda.
Salah satu dari lima trofi tersebut adalah Scudetto pertama yang dimenangkan oleh pebisnis asal China tersebut. Scudetto ini dimenangkan Inter pada tahun 2021, ketika masih di bawah asuhan Antonio Conte.
Pada 12 Januari 2022, Inter Milan menambah daftar trofi mereka dengan memenangkan Piala Super Italia. Ini merupakan trofi kedua yang mereka menangkan di bawah kepemimpinan Zhang. Kemudian, pada 11 Mei, mereka kembali menunjukkan dominasi mereka dengan memenangkan Piala Italia, mengalahkan Juventus dengan skor akhir 4-2.
Awal musim 2022/23, mereka kembali meraih kemenangan di Piala Super Italia. Pertandingan berlangsung di Stadion King Fahd International, Riyadh, Arab Saudi, di mana mereka berhasil mengalahkan AC Milan. Sejak menjadi Presiden Inter Milan pada Oktober 2018, prestasi-prestasi ini telah menjadikan Zhang sebagai Presiden tersukses ketiga dalam sejarah 115 tahun klub.
Performa Awal
Angelo Moratti, pemilik Inter Milan dari tahun 1955 hingga 1968. Sang presiden dikenal sebagai sosok yang membawa pelatih legendaris Helenio Herrera untuk mengambil alih kendali Nerazzuri.
Performa Nerazzurri di pertengahan 1960-an sangat ditentukan oleh sinergi antara Moratti dan Herrera. Pelatih kelahiran Spanyol dengan darah Argentina, memiliki rekam jejak impresif sebelum bergabung dengan Inter, termasuk membawa Barcelona meraih dua gelar Liga Spanyol.
Generasi pertama keluarga Moratti di Inter membawa tujuh trofi besar ke Giuseppe Meazza. Di antara pencapaian tersebut terdapat tiga gelar Liga Italia, dua Piala Eropa, dan dua Piala Interkontinental.
Putra dari Angelo, Massimo Moratti kemudian melanjutkan sukses ayahnya dalam memimpin Inter. Di bawah kepemimpinannya, Nerazzurri meraih total 11 trofi, membuat bendera biru-hitam Inter berkibar lebih kencang di kancah sepak bola.
Pada kompetisi lokal, Inter berhasil mendominasi dengan meraih empat Scudetto, dua Piala Italia, dan dua Piala Super Italia. Di tanah Eropa, mereka berhasil meraih satu Liga Champions, satu Liga Europa, dan satu Piala Dunia Antarklub. Prestasi-prestasi ini menunjukkan keberhasilan Massimo Moratti dalam mempertahankan tradisi kejayaan yang telah dibangun oleh ayahnya.
Tentu saja, prestasi termegah bagi Moratti adalah treble yang dicapai Inter pada tahun 2010. Saat itu, Inter sukses meraih Scudetto, Liga Champions, dan Piala Italia dalam satu musim yang sama, sebuah prestasi yang langka dan mengagumkan. Momen tersebut juga mengangkat nama besar Jose Mourinho, yang menjadi arsitek keberhasilan tersebut, menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia.