Artikel Oto – Toyota Motor Corporation melakukan pembatalan pesanan bagi beberapa model SUV pada beberapa dealer di Jepang termasuk Land Cruiser 300. Pihak Toyota terpaksa melakukan kebijakan ini karena keterlambatan produksi yang disebabkan oleh adanya lockdown di Shanghai, China.

Selain adanya lockdown, krisis cip juga menjadi salah satu alasan keterbatasan produksi mobil Toyota. Selain Land Cruiser 300, SUV lain yang terdampak dalam hal ini adalah Harrier. Beberapa konsumen diminta untuk mengambil versi terbaru dari Harrier yang rilis pada September mendatang. Toyota juga menghentikan produksi dari beberapa model, termasuk model Lexus.

Sejak krisis semikonduktor dan penyebaran COVID-19, Toyota sudah mengurangi jumlah produksi mobilnya. Toyota masih akan mengurangi jumlah produksi dari mobil untuk menanggapi hal ini. Bahkan hingga Agustus mendatang, Toyota diproduksi mengurangi jumlah produksi sebanyak 20%, atau 700.000 unit.

Baca Juga: Mengintip Spesifikasi Land Cruiser 300, SUV Premium Toyota

Bagaimana dengan Pesanan Land Cruiser di Indonesia?

Mengenai ketersediaan dan pesanan Toyota Land Cruiser di Indonesia, pihak Toyota Astra Motor akan terus melakukan koordinasi dengan Toyota di Jepang. Toyota akan tetap memenuhi permintaan dari konsumen.

“Kita koordinasi terus dengan produksi. Selain itu juga terus menyampaikan situasi dari waktu ke waktu kepada konsumen,” ujar Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor dilansir dari Kompas.com.

Toyota masih membuka pemesanan Land Cruiser 300 di Indonesia. Sejumlah dealer di Indonesia juga masih tetap membuka pesanan bagi Land Cruiser. Meskipun demikian, bagi konsumen yang menginginkan Land Cruiser 300 harus menunggu inden selama tiga hingga empat tahun. Hal ini dikarenakan suplai dari pabrikan di Jepang masih terbatas.

Untuk pasar Toyota Land Cruiser di Indonesia, jumlah unit yang sudah terjual semenjak peluncuran sudah menyentuh angka 205 unit. Angka tersebut tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah unit tahun lalu di angka 89 unit.