Pesanan Meroket, Kongsberg Tingkatkan Kapasitas Produksi Rudal Jelajah Anti Kapal NSM

Kongsberg Defence & Aerospace, adalah salah satu manufaktur alutsista global yang mendapat berkah order dari dinamika konflik global. Lantaran jumlah pesanan rudal jelajah anti kapal NSM (Naval Strike Missile) yang meningkat signifikan, mendorong pabrikan asal Norwegia tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi rudal.
Baca juga: Gantikan Rudal Harpoon, AL Belanda Resmi Pilih Rudal Anti Kapal NSM dari Kongsberg
Dalam siaran pers Kongsberg (15/3/2024), rudal jelajah anti kapal NSM yang juga digadang untuk dipasangkan pada KCR (Kapal Cepat Rudal) Golok 688, kapasitas produksinya akan ditingkatkan, yakni dengan didasarkan atas dukungan finansial dari pemerintah Norwegia dan program ASAP (Act in Support of Ammunition Production) yang disokong Uni Eropa.
Situasi kebijakan keamanan di Eropa telah meningkatkan kebutuhan untuk menjamin ketersediaan dan pasokan amunisi dan rudal. Tahun lalu, Komisi Eropa meluncurkan program ASAP untuk mendukung kemampuan industri pertahanan di Eropa dalam meningkatkan kapasitas produksi amunisi dan rudal.
Selama beberapa tahun terakhir, Kongsberg telah menerapkan beberapa langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi, seperti investasi pabrik rudal baru di kota Kongsberg, yang akan dibuka pada musim panas ini. Kini kapasitasnya semakin meningkat dengan dukungan dari Uni Eropa dan pemerintah Norwegia.
Investasi oleh Kongsberg meliputi peralatan dan mesin untuk meningkatkan kapasitas di pabrik rudal baru, serta fasilitas baru untuk meningkatkan kapasitas produksi komponen sensor. Selain itu, akan ada investasi pada rantai pasokan untuk memastikan pasokan di masa depan.
Kongsberg berencana untuk berinvestasi sebesar NOK 640 juta, dimana pemerintah Norwegia memberikan kontribusi sebesar NOK 200 juta dan Uni Eropa memberikan kontribusi sebesar EUR 10 juta.
Naval Strike Missile (NSM) saat ini digunakan oleh 14 negara, 11 di antaranya berasal dari NATO atau Uni Eropa. Investasi baru ini akan memperkuat kolaborasi erat dalam produksi NSM di seluruh perbatasan Eropa, dengan mengembangkan lebih lanjut ekosistem rudal yang lebih tangguh, untuk memastikan pasokan dan kesiapsiagaan.
Meski belum ada MoU atau kontrak, TNI AL punya keinginan agar rudal NSM dapat diujicoba di KCR KRI Golok 688. Ungkapan ketertarikan pernah diutarakan KSAL (saat itu) Laksamana TNI Yudo Margono. Dikutip dari laman tnial.mil.id (9/2/2022), disebutkan Yudo Margono berkeinginan agar rudal NSM bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut Cina Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi rudal tersebut.
TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan rudal yang akan dites dan sistem penembakannya.
HMS Somerset (Type 23 Duke Class) – Kapal Perang Inggris Pertama yang Dipasangi Rudal Anti Kapal NSM
Sekilas tentang rudal NSM, nama aslinya dalam bahasa Norwegia adalah Nytt sjømålsmissil. Rudal ini ditenagai solid fuel rocket booster, Microturbo TRI-40 turbojet, yang mampu melesatkan rudal dengan kepatan high subsonic, sementara jarak jejakahnya mulai dari 185 – 250 km, bergantung dari profil sasaran.
Seperti halnya rudal anti kapal pada umumnya, NSM melesat pada fase terminal dengan pola sea skimming. Sebagai sistem pemandu, mengandalkan kombinasi Inertial, GPS, terrain-reference navigation, imaging infrared homing dan target database. (Bayu Pamungkas)