Pertama Kali, Prototipe KF-21 Boramae Terbang Lampaui Kecepatan Mach 1.8

Korea Aerospace Industries (KAI) mencapai babak baru dalam program pengembangan jet tempur KF-21 Boramae, yang mana dalam sebuah uji penerbangan terbaru, pesawat tempur twin engine rancangan bersama Indonesia-Korea itu telah berhasil terbang melampaui kecepatan Mach 1.8.
Baca juga: Prototipe KF-21 Boramae Tembus Mach 1, Jadi Pesawat Supersonik ‘Pertama’ Produksi Korea Selatan
Pencapai kecepatan di atas Mach 1.8, menandaia lompatan penting dalam roadmap pengembangan KF-21. Pencapaian kecepatan di atas Mach 1.8 dilakukan sebelum dilakukannya uji peluncuran rudal dengan amunisi aktif. Dengan adopsi dua mesin General Electric F414-GE-400K, KF-21 memang didapuk melesat dengan kecepatan maksimum Mach 1.8 (setara 2.205 km per jam). Dengan kecepatan tersebut, KF-21 Boramae digadang dapat terbang sejauh 2.900 kilometer.
Level kecepatan di atas Mach 1.8 disebut sebagai “supercruise.” Istilah ini digunakan dalam konteks penerbangan untuk merujuk pada kemampuan pesawat terbang, khususnya pesawat tempur, untuk menjaga kecepatan di atas Mach 1 tanpa harus menggunakan afterburner atau bahan bakar tambahan yang biasanya digunakan untuk mencapai kecepatan supersonik. Dengan kata lain, supercruise memungkinkan pesawat untuk terbang di kecepatan supersonik dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa mengorbankan bahan bakar dan jarak tempuh.
Uji coba pesawat tempur di kecepatan maksimum memiliki beberapa tujuan, seperti mengetahui performa pesawat. Uji coba pada kecepatan maksimum memungkinkan insinyur dan pilot untuk memahami sejauh mana pesawat dapat mencapai kecepatan tertinggi yang dirancangnya. Hal ini memberikan informasi tentang performa aerodinamis pesawat pada kecepatan tinggi dan bagaimana pesawat akan berperilaku dalam situasi operasional.
Ketika pesawat mencapai kecepatan maksimum, stabilitas dan kendali pesawat menjadi kritis. Uji coba pada kecepatan maksimum memungkinkan pengujian terhadap respons pesawat terhadap kontrol pilot, stabilitas aerodinamis, dan potensi masalah yang mungkin timbul pada kecepatan tinggi.
South Korean KF-21 achieved another significant milestone.
Reportedly, the KF-21 recorded speeds above Mach 1.8
This flight tests conducted shortly before the missile live-fire tests which were carried out days ago.
Everything is going precisely on scheduled. pic.twitter.com/2S6B3fNZ0k— ハク Mason (@mason_8718) May 11, 2024
Uji coba pada kecepatan maksimum juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan komponen pesawat dalam kondisi yang ekstrim. Ini termasuk pengujian mesin, sistem pendinginan, sistem avionik, dan struktur pesawat untuk memastikan bahwa semuanya dapat berfungsi dengan baik pada kecepatan maksimum.
Selain itu, uji coba pada kecepatan maksimum membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya atau masalah yang mungkin muncul pada kecepatan tinggi. Ini memungkinkan insinyur untuk melakukan perbaikan atau modifikasi desain jika ditemukan masalah yang serius. Dengan demikian, uji coba pesawat tempur pada kecepatan maksimum adalah langkah penting dalam pengembangan pesawat untuk memastikan kinerja, keamanan, dan keselamatan operasionalnya.
Untuk alasan keamanan, uji coba kecepatan pada KF-21 dilakukan secara bertahap, KF-21 pertama kali melewati kecepatan supersonik (di atas Mach 1) dilakukan pada 17 Januari 2023. Prototipe KF-21 berhasil melampaui kecepatan Mach 1 pada ketinggian 40.000 kaki (12.192 meter). (Bayu Pamungkas)
Prototipe Kelima KF-21 Boramae Sukses Uji Perdana Air Refueling dengan Teknik “Boom”