Perlintasan Kereta Bisa Bikin Mobil Mogok, Mitos atau Fakta?

Artikel Oto – Kecelakaan kereta api baru saja terjadi. Sebuah MPV Toyota Avanza berwarna hitam tertabrak oleh kereta api jarak jauh relasi Semarang-Gambir PP. Kejadian ini terjadi di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (21/06). Berdasarkan penjaga pintu perlintasan, mobil MPV tersebut diduga mogok di tengah perlintasan kereta.

Saat mesin mobil mogok, kereta datang dan tabrakan tidak bisa dihindarkan. Akibat tabrakan ini, satu orang yang diduga pengemudi minibus tersebut tewas di tempat. Sementara anak dan istri korban sempat menyelamatkan diri sebelum kereta menabrak mobil. Dari kejadian ini, sebagian orang berpendapat bahwa medan magnet pada perlintasan kereta dipercaya menjadi penyebab mobil mogok. Namun, benarkah hal tersebut?

Anjar Rosjadi selaku Head of Marketing Product Division (MPPD) PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan bahwa medan magnet pada rel kereta tidak mengganggu kinerja dari mesin mobil. Menurutnya, hal tersebut bisa saja terjadi akibat kepanikan pengemudi atau mesin mobil yang kondisinya tidak bagus. Ketika kondisi mesin lemah, maka ada kemungkinan mobil tidak bisa distarter.

Baca Juga: Begini Cara Aman Melewati Perlintasan Kereta Api

“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi, itu tidak akan mengganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa menyala dan sulit distarter. Kebanyakan justru hal itu terjadi karena kepanikan dari si pengemudi,” ungkap Anjar dikutip dari Kompas.com.

Head Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi mengatakan bahwa kemungkinan mobil mogok di jalur kereta diakibatkan karena human error. Biasanya, peristiwa mobil mogok di jalur kereta kebanyakan menggunakan mobil dengan transmisi manual. Menurutnya, jalanan pada perlintasan kereta api biasanya jelek, dan mobil perlu momentum naik secara perlahan saat melintasi perlintasan kereta. Saat melewati perlintasan kereta, mobil harus memakai posisi gigi rendah.

“Kalau saya lihat yang sering terjadi adalah, antara jalan sama rel kereta itu biasanya kan jalannya jelek. Biasanya kalau mobil manual, nggak ada momentum sehingga kalau salah kopling itu pasti nyangkut. Ini saya ngomong manual, kalau matik harusnya nggak ada masalah. Biasanya dia (mobil manual mogok di rel kereta karena) nggak ada momentum. Kalau ngebut juga kan risiko, mesti pelan-pelan. Mungkin aja pada saat itu karena nggak ada momentum akhirnya mobilnya mati. Mungkin aja pakai gigi tinggi sehingga saat momentum lewat rel itu mati karena seharusnya pakai gigi rendah,” ungkap Didi dilansir dari detik.com.

Terima kasih telah membaca artikel

Perlintasan Kereta Bisa Bikin Mobil Mogok, Mitos atau Fakta?