Perjalanan Wabah Corona di Indonesia hingga Capai 100 Ribu Kasus

Jakarta

Kasus virus Corona di Indonesia per Senin (27/7/2020) tembus di angka 100 ribu. Terjadi penambahan kasus baru sebanyak 1.525 kasus baru, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 100.303 kasus.

Tak hanya kasus baru, kasus sembuh pun mengalami penambahan sebanyak 1.518 kasus dan totalnya menjadi 58.173 kasus. Sementara kasus meninggal totalnya menjadi 4.838 pasien.

Berikut detikcom rangkum kilas balik pandemi Corona sejak awal masuk ke Indonesia hingga kasusnya mencapai 100 ribu saat ini.

1. Pertama kali ditemukan Maret 2020

Virus Corona COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China, tepatnya di penghujung 2019 lalu. Tiga bulan setelahnya, tepatnya bulan Maret 2020 virus itu untuk pertama kalinya muncul di Indonesia.

Di waktu yang sama, pemerintah juga mengumumkan kasus virus Corona pertama yang terjadi di Bogor, Jawa Barat, tepatnya pada 2 Maret 2020.

Kasus pertama ditemukan di Bogor, Jawa Barat, dan diumumkan pada 2 Maret 2020. Kasus penularan virus ini diawali saat warga negara (WN) Jepang bertemu dengan warga negara Indonesia yaitu seorang wanita berusia 31 tahun, di klub dansa pada 14 Februari 2020.

Setelah dipastikan positif terinfeksi COVID-19, wanita tersebut bersama 2 anggota keluarga lainnya akhirnya di rawat di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

2. Sempat disebut ‘kebal’ virus Corona

Di saat banyak negara melaporkan adanya kasus COVID-19 sejak akhir 2019 lalu, Indonesia belum melaporkan adanya kasus penularan. Hal ini pun memancing munculnya candaan di antara netizen yang mengatakan indonesia kebal terhadap penyakit ini.

“Orang Indonesia udah kebal sama virus Corona. Makanan jatuh ke lantai aja selama belum 5 menit diambil terus dimakan lagi,” kata satu pengguna Facebook.

Namun, di saat itu dilaporkan 3 WNI positif terinfeksi virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess, Jepang. Selain itu, di Singapore satu orang WNI juga dirawat di rumah sakit setempat karena virus Corona.

Adanya kabar ini akhirnya mematahkan mitos yang menganggap kalau warga Indonesia kebal dengan virus Corona. Menanggapi hal ini, vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, MSC, dari Omni Hospital Pulomas, mengatakan bahwa belum ada bukti kuat yang bisa membuktikannya.

“Pemerintah memastikan bahwa 3 WNI yang bertugas sebagai kru kapal pesiar Diamond Princess positif COVID-19. Dengan demikian, sampai saat ini belum ada bukti yang kuat bahwa virus ini cenderung menginfeksi ras atau etnis tertentu. Siapa saja bisa terinfeksi,” jelasnya pada detikcom beberapa waktu lalu.

3. Lonjakan kasus virus Corona

Hingga saat ini, penyebaran virus Corona semakin cepat dan meluas. Bahkan lonjakan kasusnya pun tak bisa diduga jumlahnya.

Sejak masuk di Indonesia bulan Maret lalu, lonjakan kasus tertinggi pertama terjadi pada 9 Mei 2020 dengan jumlah kasus baru mencapai 533 kasus.

Namun, pada 9 Juni 2020 untuk pertama kalinya jumlah kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi mencapai 1.043 kasus. Angka ini menjadi rekor kasus positif harian tertinggi di Indonesia, sejak pertama kali diumumkan Maret lalu.

“Hari ini kasus konfirmasi virus Corona 1.043 kasus. Tambahan ini tersebar di berbagai daerah,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, yang saat itu menjabat sebagai jubir pemerintah untuk pencegahan COVID-19, dalam konferensi pers di Gedung BNPB, beberapa waktu lalu.

4. Kasus baru COVID-19 capai angka 100 ribu

Tepat pada Senin, 27 Juli 2020 kasus baru virus Corona kembali bertambah 1.525 kasus, sehingga totalnya mencapai 100.303. Tembusnya kasus baru sampai di angka 100 ribu ini menjadi awal Indonesia memasuki babak baru.

Menanggapi hal ini, juru bicara Satuan Tugas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan saat ini masyarakat kerap membandingkan jumlah kasus di Indonesia dengan negara lain. Bahkan Wiku mengatakan saat ini Indonesia berada pada urutan ke-28 dari 49 negara yang terinfeksi di tingkat Asia.

“Kami ingin menyampaikan pada media dan masyarakat bahwa mereka sering membandingkan Indonesia dengan negara lain di dunia yang tentunya dengan populasi bisa lebih besar, daripada Indonesia dan juga populasi dari negara yang lebih sedikit,” ujar Wiku dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden.

“Kalau kita bandingkan posisi Indonesia dengan negara di Asia, kita adalah urutan ke-28 dari 49 negara di dunia,” imbuhnya.

Meski begitu, Wiku mengatakan kondisi ini tidak membuat Indonesia aman dari COVID-19. Ia mengungkapkan Indonesia masih dalam kondisi krisis dan masyarakat harus tetap waspada.

“Kondisi ini tidak serta merta mengatakan bahwa Indonesia aman. Indonesia masih dalam kondisi krisis dan kita tidak boleh lengah untuk menghadapi COVID-19 ini,” jelasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Perjalanan Wabah Corona di Indonesia hingga Capai 100 Ribu Kasus