
Perhatian Bapak-bapak! Ini Pesan Ahli soal Jangan Ogah Pakai Kondom

Jakarta –
Penggunaan kondom atau alat kontrasepsi di Indonesia masih minim. Berdasarkan data yang dihimpun BKKBN, jumlah keikutsertaan pria dalam program KB yakni kondom baru 3,27 persen dan 0,4 persen untuk vasektomi.
Ada beberapa faktor rendahnya partisipasi pria, salah satunya menganggap urusan kontrasepsi hanya untuk wanita. Padahal selain mengurangi risiko infeksi menular seksual, penggunaan kondom juga efektif menekan angka kehamilan.
“Penting banget. Kondom itu melindungi (dari STI). Ini yang harus disampaikan, khususnya untuk pemuda, apakah kamu sudah siap jadi bapak?” kata Robert W. Blum, MD dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dalam sesi diskusi di agenda The 2nd International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health di Yogyakarta, Rabu (24/8/2022).
“Apakah sudah punya finansial yang cukup untuk menghidupi mereka? Sudah siap kena HIV atau gonore dari hubungan seks tak aman? Kalau belum, pakai (kontrasepsi). Pakai untuk dirimu,” lanjutnya.
Robert mengakui mayoritas masyarakat di dunia yang masih melihat laki-laki sebagai pengambil keputusan dan mereka mendominasi. Masih sangat sedikit laki-laki yang mengambil tanggung jawab mengenai perencanaan keluarga.
“Banyak norma yang berbenturan di banyak negara dan membuat pria percaya bahwa kontrasepsi hanya urusan perempuan,” ucapnya.
Masih sangat sedikit kampanye KB yang menekankan dan memprioritaskan pemakaian kondom untuk laki-laki. Stigma bahwa penggunaan kontrasepsi hanya digunakan perempuan masih melekat kuat di masyarakat.
Padahal penggunaan kontrasepsi berkaitan erat dengan tujuan pemenuhan hak-hak reproduksi, maupun promosi, pencegahan dan penanganan masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas, serta kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
Perhatian Bapak-bapak! Ini Pesan Ahli soal Jangan Ogah Pakai Kondom
