Penyebab Trombosit Tinggi, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Daftar Isi

Jakarta

Kondisi trombosit yang tinggi disebut dengan trombositosis. Seringkali, tingginya trombosit bukan kondisi serius, tapi dalam kasus yang parah, trombositosis bisa menyebabkan pembekuan berbahaya di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Trombosit sendiri memiliki peran yang penting dalam menghentikan kehilangan darah setelah cedera. Sel darah merah ini menghentikan pendarahan dengan cara saling menempel membentuk gumpalan.

Namun, terlalu banyak trombosit bisa menyebabkan darah terlalu lengket. Lantas, apa penyebab dari trombosit tinggi? Bagaimana gejala dan cara mengobatinya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Trombosit Tinggi

Trombositosis ada dua jenis, yaitu trombositosis esensial (primer) dan trombositosis reaktif (sekunder). Berikut penyebab trombosit tinggi berdasarkan jenisnya.

1. Trombositosis Esensial

Trombositosis esensial adalah kondisi genetik yang didapat, artinya dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Mengutip Cleveland Clinic, dalam kondisi tersebut, beberapa gen yang berperan dalam produksi trombosit berubah atau bermutasi. Akibatnya sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak trombosit.


ADVERTISEMENT

2. Trombositosis Reaktif

Trombositosis reaktif biasanya terjadi ketika sesuatu di luar sumsum tulang belakang merangsang sumsum untuk membuat lebih banyak trombosit. Menurut Mayo Clinic, dalam hal ini, sumsum tulang hanya meningkatkan produksi trombosit karena ada hal lain yang memerintahkannya. Adapun beberapa penyebab trombosis reaktif adalah:

  • Kanker
  • Anemia
  • Kelainan darah
  • Infeksi
  • Kondisi peradangan
  • Cedera
  • Gagal ginjal
  • Obat
  • Pembedahan (terutama operasi perut)
  • Peningkatan limpa secara bedah atau traumatis, dan masih banyak lagi.

Gejala Trombosit Tinggi

Kebanyakan orang yang memiliki trombosit tinggi tidak menunjukkan gejala. Jika seseorang menderita trombositosis reaktif kemungkinan mengalami gejala yang berhubungan dengan kondisi penyebabnya.

Seringkali, gejala yang muncul berhubungan dengan pendarahan dan pembekuan yang tidak normal. Berikut beberapa gejala yang dirasakan:

  • Sakit kepala
  • Mudah memar
  • Merasa lemas dan pusing
  • Pendarahan dari hidung, mulut, dan gusi
  • Pendarahan di perut atau saluran usus.

Sementara itu, beberapa orang yang mengalami trombositosis esensial mengalami eritromelalgia. Kondisi ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan kondisi kemerahan pada tangan dan kaki. Mungkin juga penderitanya merasakan mati rasa dan kesemutan.

Cara Mengobati Trombosit Tinggi

Jika tidak menunjukkan gejala, orang dengan trombositosis reaktif hanya perlu pemeriksaan rutin dan jarang memerlukan pengobatan. Biasanya kadarnya kembali normal setelah kondisi yang menyebabkannya tinggi teratasi. Apabila dirasakan gejala, dokter akan mengobati penyebab utamanya.

Sementara itu, tidak ada obat untuk trombositosis esensial. Tapi, penyedia layanan kesehatan bisa membantu mengelola kondisi ini untuk mengurangi risiko penggumpalan darah. Jika dirasakan gejala, berikut beberapa tindakan yang mungkin direkomendasikan.

1. Konsumsi Aspirin Dosis Rendah

Penderita trombositemia esensial bisa mengkonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari untuk mencegah penggumpalan darah. Biasanya, dosis rendah tidak menyebabkan sakit perut atau pendarahan. Pastikan berkonsultasi dulu dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsinya.

Obat obatan seperti hidroksiurea dan anagrelide menekan produksi trombosit di sumsum tulang. Sementara Interferon alfa mencegah pembelahan dan penggandaan trombosit abnormal.

3. Menjalan Prosedur untuk Menghilangkan Trombosit

Jika trombosit sangat tinggi dan membuat penderitanya mengalami pembekuan darah yang mengancam jiwa, mungkin dokter akan merekomendasikan plateletpheresis. Prosedur ini menggunakan mesin untuk menyaring kelebihan trombosit dari darah.

Sebagai informasi, jumlah trombosit yang tinggi didiagnosis saat kadarnya lebih dari 450.000 trombosit per mikroliter darah. Trombosit yang tinggi bisa diketahui selama pemeriksaan darah rutin dan tes lebih lanjut bisa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi terkait.

Terima kasih telah membaca artikel

Penyebab Trombosit Tinggi, Gejala, dan Cara Mengobatinya