Pentingnya Pola Asuh Biar Anak Nggak Hobi Ngibul

Jakarta –
Keluarga adalah ‘sekolah’ pertama seseorang. Ia akan bisa melihat gambaran kecil hidup melalui ajaran keluarga. Jika lingkungan keluarga membuat seseorang biasa berbohong, bisa jadi ia akan tumbuh menjadi pembohong patologis.
Pembohong patologis adalah orang yang memiliki kebiasaan berbohong terus menerus. Pelaku biasanya memang berniat untuk bohong, dan akan terus berbohong, meski mungkin orang di sekitarnya menyadari kebohongannya.
Pola asuh keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk seorang pembohong patologis. Psikolog Klinis dan Dosen Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta, Cania Mutia, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa jika kejujuran anak tidak pernah dihargai sejak kecil, maka anak akan berkesimpulan bahwa ia lebih baik terus berbohong.
“Ada seorang anak yang ketika dia di rumah, dia melakukan semuanya udah dengan kejujuran, tapi dengan kejujuran yang dia katakan pun, dia tetap disalah-salahkan. Pada akhirnya kan, dia akan mencoba untuk ciptakan kebohongan, karena orang tuanya tidak menerima kejujuran yang dia sampaikan,” jelas Cania di acaara e-Life detikcom.
Melalui pola asuh yang demikian, anak akan menyadari bahwa dunia di sekitarnya tidak menginginkan kejujuran darinya. Ketika anak terbiasa berbohong, bukan tidak mungkin kebohongannya akan berkembang ke arah patologis.
“Akhirnya terus-terus terjadi, itu tadi. Berkembang ke kebohongan kompulsif, terus jadinya dari kebohongan kompulsif dari yg dilakukan, kemudian mengarah ke kebohongan yang lebih patologis,” kata Cania.
Kebiasaan berbohong patologis memang belum terkonfirmasi bersifat genetis. Namun, jika orang tua sering berbohong, anak cenderung akan mengikuti langkah tersebut.
“Misal ya, saya punya orang tua, saya kan melihat gimana orang tua saya berinteraksi dengan teman-temannya. Dari situ saya melihat, kenapa ya mereka sering berbohong ketika interaksi sama teman-temannya? Oh, dia itu melakukan kayak gini karena kalau dia jujur, nanti teman-temannya nggak suka. Pada akhirnya, kita sebagai anak, memang madrasah pertamanya itu dari rumah, biasanya jadinya meniru.”
“Anak itu adalah peniru yang ulung dari orang tuanya. Jadi, kalau anaknya berbohong, kita perlu ngecek, bukan ke lingkungan sosialnya. Kita cek dulu yang paling pertama dekat sama dia, yaitu orang tuanya,” terang Cania.
(mjt/mjt)
Pentingnya Pola Asuh Biar Anak Nggak Hobi Ngibul



