Penggali Kubur India Makamkan Jenazah 24 Jam Non Stop: Saya Tak Takut Corona

Jakarta

Total kasus Corona di India sudah melewati 18 juta kasus, lagi-lagi mencatat rekor harian dunia dengan 379.257 kasus baru per Kamis (29/4/2021). Penggali kubur memakamkan jenazah Corona 24 jam non stop dan ratusan jenazah lain yang menunggu dikremasi ditempatkan di taman hingga tempat parkir.

Adalah Sayyed Munir Kamruddin, 52, dari Mumbai, yang bercerita dia dan teman-temannya tidak takut COVID-19 saat memakamkan jenazah Corona tanpa henti.

“Saya tidak takut dengan COVID-19, saya telah bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan,” katanya, dikutip dari Reuters.

“Ini satu-satunya pekerjaan kami. Mengambil mayatnya, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburnya,” lanjutnya.

Kejadian serupa terjadi di krematorium New Delhi, mereka harus mengkremasi 600 jenazah setiap hari selama sepekan terakhir. Angka jenazah Corona yang dikremasi setiap harinya lebih tinggi dari yang dilaporkan pemerintah.

“Iya kematian yang dilaporkan sekitar 300 orang tetapi kami pasti mengkremasi lebih dari 600 jenazah setiap hari. Mereka sengaja tidak melaporkan jumlah kematian sebenarnya,” kata Wali Kota North Delhi Municipal Corporation, Jai Prakash.

‘Mengemis’ stok oksigen di media sosial

Ribuan warga India mempertaruhkan nyawa di tengah keterbatasan stok oksigen. Bahkan banyak di antara mereka yang berakhir mengemis di media sosial, meminta pertolongan pasokan medis terutama stok oksigen.

“Ganasnya gelombang kedua mengejutkan semua orang,” jelas K VijayRaghavan, penasihat ilmiah utama pemerintah, seperti dikutip di surat kabar Indian Express.

Bantuan medis

Militer India sudah mulai mendistribusikan pasokan oksigen ke seluruh wilayah, dan akan membuka fasilitas kesehatan bagi warga sipil.

Datangnya sejumlah bantuan diprediksi akan mengurangi beban fasilitas kesehatan setempat yang kewalahan. Krisis oksigen disebut akan mereda pada pertengahan Mei, demikian penjelasan seorang eksekutif industri terkemuka mengatakan kepada Reuters, lantaran produksi meningkat 25 persen dan sistem transportasi siap untuk mengatasinya.

“Harapan saya adalah pada pertengahan Mei kami pasti akan memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami untuk melayani permintaan ini di seluruh negeri,” kata Moloy Banerjee dari Linde Plc, produsen oksigen terbesar di India.

Gerbong kereta api disulap jadi bangsal COVID-19

Selain masjid, gerbong kereta api dan hotel disulap menjadi bangsal COVID-19 untuk mengatasi kekurangan tempat tidur di tengah pasien Corona yang membludak.

Salah satunya di Indian Railwats Bhopal, India. Gerbong kereta tersebut diubah menjadi ruang isolasi pasien COVID-19, bangku penumpang KA menjadi tempat tidur mereka. Setidaknya ada 300 tempat tidur yang disediakan.

Vaksinasi semrawut

India berharap bisa segera melakukan vaksinasi dengan jumlah besar. Pada Rabu kemarin, negara tersebut membuka pendaftaran bagi semua warganya yang berusia di atas 18 tahun,

Namun, India tak memiliki stok vaksin Corona yang cukup untuk 800 juta warganya. Banyak warga India mengeluh di media sosial karena tak kebagian stok vaksin Corona, meskipun India menjadi salah satu negara dengan produksi vaksin terbesar di dunia.


Terima kasih telah membaca artikel

Penggali Kubur India Makamkan Jenazah 24 Jam Non Stop: Saya Tak Takut Corona