Shopee Affiliates Program

Pengamat: Smartfren Dan Telkomsel Berpeluang Menjadi Operator 5G Pertama di Indonesia

Jakarta, – Lelang frekuensi 2,3 GHz di rentang 2.360-2.390 MHz yang sempat dibatalkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali digelar.  Hal menarik dalam proses lelang kali ini yaitu peserta  bisa memborong semua blok kosong sekaligus.

Sehingga menurut Muhammad Ridwan Effendi, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), lelang yang digelar ini menjadi sangat potensial bagi operator.

Baca juga: Meski Lelang Dibatalkan, Smartfren Tetap Berminat Frekuensi 2,3 GHz

“Dari sisi manfaat mengambil 30 MHz sekaligus tentu lebih besar dari pada dibagi 3 per 10 MHz. Sehingga secara penerapan tidak perlu repot koordinasi antar operator untuk frekuensi yang berfungsi sebagai penyekat, untuk menghindari terjadinya interferensi (guard band), dan throughput yang dihasilkan pun juga akan lebih besar,” jelasnya kepada Selular, Jumat (19/3).

Yang menariknya lagi ialah jika melihat posisi dari Smartfren dan Telkomsel di lelang frekuensi 2,3 GHz ini yang awalnya untuk layanan Broadband Wireless Access, karena operator tersebut telah menghuninya dengan masing-masing mempunyai lebar pita 30 MHz. Lalu, Berca menguasai di zona 8, dan sisanya pada rentang 2360-2390 MHz  sedang diperebutkan oleh operator peserta lelang.

“Smartfren dan Telkomsel bila berhasil mendapatkan keseluruhan blok tersebut, artinya menang 30 MHz, maka akan memiliki peluang menjadi operator 5G pertama di Indonesia, terlebih apabila bisa melakukan kerjasama dengan Berca untuk zona lainnya,” ungkap Ridwan.

Pengamat: Smartfren Dan Telkomsel Berpeluang Menjadi Operator 5G Pertama di Indonesia

Berdasaran pengamatan Selular, beberapa operator sudah menyampaikan minatnya dan komitmenya untuk mengikuti proses lelang guna memperoleh frekuensi tersebut, diantaranya yakini XL Axiata, Telkomsel, Tri Indonesia dan Smartfren. Dan menariknya berdasarkan spekulasi yang beredar dari para analis jika pemenangnya nanti ialah tiga operator pemenang lelang sebelumnya yakini, Smartfren, Telkomsel dan Xl Axiata.

Hanya saja Ridwan menegaskan dalam lelang bisa terjadi apapun, “kita tidak akan tahu  seperti apa hasilnya nanti, yang pasti semua operator dalam proses lelang frekuensi 2,3 GHz kali ini, akan berjuang keras untuk mendapatkanya,” ujarnya.

Baca juga: XL Kembali Ikut Lelang Spektrum Frekuensi 2.3GHz

Sementara itu, Smartfren tak dipungkiri memang menjadi salah satu operator yang sangat berminat atas frekuensi itu, dan bahkan menjadi salah satu pemenang dalam lelang tersebut pasca pembatalan.

Dan kini mereka kembali mengabarkan soal ketertarikannya untuk memiliki frekuensi 2,3 GHz di rentang 2.360-2.390 MHz, terlebih jika melihat perbedaan model lelang frekuensi tersebut yang cukup mengiurkan karena diperbolehkan memboyong semua blok kosong yang tersedia.

Dikesempatan berbeda Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyambut, baik kebijakan Kementerian Kominfo yang kembali membuka proses lelang frekuensi 2,3 GHz. “Kami siap untuk mengikuti seluruh prosedurnya. Dan yakin tambahan blok frekuensi ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat maupun industri,” jelas Merza.

Baca juga: Smartfren Beri Bonus Kuota Untuk Pengguna Oppo A15    

Melalui frekuensi ini, Smartfren akan gunakan untuk meningkatkan kualtias layanan yang sudah ada. Dan tentu saja untuk memperluas jaringan ke daerah-daerah baru yang saat ini belum mendapat kesempatan menikmati layanan Smartfren.

“Semakin besar blok frekuensinya didapat, kapasitas layanan bisa ditingkatkan, internet makin cepat, juga lebih efisien dari sisi biaya investasi. Terutama mengingat saat ini minat masyarakat terhadap kegiatan online atau virtual masih sangat tinggi. Misalnya saja dalam hal video conference, maupun streaming,” tandasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Pengamat: Smartfren Dan Telkomsel Berpeluang Menjadi Operator 5G Pertama di Indonesia