Pengakuan Pria Jalani Operasi Perbesar Mr P, Malu Kelaminnya Terlalu Kecil

Jakarta –
Seorang pria di Inggris yang bernama Tommy Mordecai mengalami kesulitan untuk berhubungan intim dengan istrinya dan minder menggunakan toilet umum karena malu akan ukuran penisnya yang kecil.
Ketika ia berusia 37 tahun, ia mencari bantuan dari dokter umum dan berulang kali diberi informasi tentang disfungsi ereksi dan kesehatan mental, yang menurutnya tidak relevan.
Walhasil, ia berselancar di internet untuk mencari solusi. Dia menemukan salah satu klinik andrologi, yang berspesialisasi dalam prosedur penis, dan memilih untuk menjalani operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya dalam waktu 90 menit, lingkar penisnya saat lemas naik 1,5 inci (4 cm) dan penisnya tampak lebih panjang secara signifikan karena pengangkatan dan redistribusi lemak.
Pria dari Cheshire ini mengaku memiliki rasa percaya diri yang baru, terutama dalam kehidupan seksualnya.
“Ekspektasi saya adalah bahwa saya mungkin akan mendapatkan tambahan paling banyak setengah inci, tetapi saya benar-benar telah melampaui itu, jadi saya sangat senang dengan hasil yang saya dapatkan,” ujar Tommy, dikutip dari The Sun.
“Sejak operasi, kehidupan seks saya telah meningkat; saya tidak menahan keinginan saya untuk melakukan aktivitas seksual. Operasi ini telah membuat perbedaan nyata dalam hidup saya dan bagaimana perasaan saya terhadap diri saya sendiri,” sambungnya.
Ia juga berkata bahwa dirinya tak lagi merasa malu saat pergi ke toilet umum dan berganti pakaian di depan orang lain.
Tommy pertama kali menyadari bahwa ia memiliki ukuran penis di bawah rata-rata setelah pelajaran olahraga saat ia remaja. Dia khawatit tertinggal dari teman-temannya atau tidak akan pernah terlihat seperti mereka.
“Titik balik yang sebenarnya adalah ketika saya berada di sekolah menengah. Kami mandi dan saya hanya berpikir, ‘Saya benar-benar tidak ingin masuk ke sana dan orang lain melihat saya’ dan ‘Saya rasa saya tidak mengalami masa puber pada saat yang sama dengan orang lain’,” jelasnya.
Kepercayaan dirinya kian memburuk. Tak lama kemudian, Tommy merasa bahwa mengganti pakaian untuk pergi berenang atau menggunakan toilet umum adalah hal yang mustahil.
“Saya merasa sangat tidak nyaman dan takut,” tambahnya.
Terlepas dari perjuangannya, Tommy jatuh cinta dan menikahi istrinya. Meskipun mereka memiliki hubungan yang penuh kasih, dia merasa ukuran penisnya menghambatnya untuk menjadi ‘pria sejati’.
“Ini menjadi masalah yang nyata bagi saya dan mempengaruhi kepercayaan diri saya. Saya merasa benar-benar merasa kuran jantan,” imbuhnya.
Tommy mengatakan bahwa ia merasa luar biasa setelah menjalani operasi yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut.
Dia melakukan prosedur untuk mengambil lemak berlebih dan kemudian disuntikkan di sekitar penisnya untuk meningkatkan ketebalannya sebesar 1,5 inci (4 cm).
Para ahli bedah juga menurunkan tingkat kulit di pangkal penis Tommy agar terlihat lebih panjang, dan membagi ligamen yang menghubungkannya ke tulang umum untuk mendorongnya ke depan.
Dengan ukuran penisnya lebih besar, ia merasa bahwa kesehatan mental, kesejahteraan, dan hubungan dengan istrinya kian membaik.
Tommy dan pasangannya sekarang berharap untuk memulai sebuah keluarga, dan mereka berterima kasih kepada operasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan hal itu.
“Mengenai kepercayaan diri untuk dapat memiliki anak, hal itu jelas terjadi jauh lebih mudah dengan saya merasa lebih nyaman dengan bentuk dan ukuran penis saya dan dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan saya,” katanya.
Tommy tidak mengungkapkan berapa biaya prosedur yang ia jalani secara spesifik. Namun, harga operasi tersebut dibandrol mulai dari beberapa ratus hingga 8.300 poundsterling (sekitar Rp162 juta).
Ia mengaku bahwa biaya yang dikeluarkan akan terbayar 10 kali lipat karena kepercayaan diri dan perasaan puas setelahnya.
“Anda tidak bisa memberi nilai pada harga diri dan kesejahteraan Anda,” pungkas Tommy.