Peneliti Temukan Cara Mobil Listrik Bisa Tempuh 1.000 Km Sekali Ngecas

JAKARTA, – Peneliti asal Korea Selatan menemukan cara membuat mobil listrik bisa melaju hingga 1.000 kilometer hanya dalam sekali ngecas atau pengisian baterai.

Hal ini tentu saja kabar menggembirakan dan era mobil berbahan bakar minyak (BBM) atau energi fossil terancam berakhir.

Jarak tempuh yang masih minim untuk sekali pengisian baterai memang saat ini menjadi kelemahan dari mobil listrik eksisting diiringi dengan proses pengisian baterainya yang memakan waktu lama.

Ini membuat masyarakat masih cenderung menggunakan kendaraan berbasis BBM.

TONTON JUGA:
@

XL Axiata resmi menutup layanan Live On pada 23 Februari 2024. Layanan yang menyasar pelanggan muda itu hanya berusia 3,5 tahun, sejak diluncurkan pada 5 Oktober 2020. Penutupan Live On menyusul pembubaran dua operator digital lainnya yang pernah ada di Indonesia. Tercatat Smartfren menutup Switch Mobile pada Januari 2021 (debut Maret 2020) dan Indosat Ooredoo Hutchison menutup MPWR (baca: Empower) pada Oktober 2022 (dirilis Desember 2020). Saat ini, tertinggal satu operator digital untuk kalangan muda yakni by.U milik Telkomsel. #byu #telkomsel #xl #xlaxiata #liveon #internet #internetprovider #provider #digital

♬ In Love With You – BLVKSHP

Namun, permasalahan itu kini telah diakomodir oleh penelitian para ahli dari Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan.

Fokus penelitian mereka, sebagaimana diterbitkan di jurnal Advance Science adalah material silikon dalam pembuatan baterai.

Baca juga: Peringkat 20 Besar Negara Pengguna Mobil Listrik Terbanyak di Dunia, Indonesia?

Silikon banyak diteliti untuk digunakan dalam pembuatan baterai karena tersedia melimpah berbagai belahan dunia.

Namun, silikon juga punya karakter yang membuatnya bermasalah.

Ukuran elemen silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas, kemudian menyusut kembali.

Karena itu, kebanyakan penelitian mencoba membuat baterai dengan material silikon berbentuk partikel nano yang ukurannya sangat kecil.

Permasalahannya, ongkos untuk memproduksi partikel nano sangat mahal dan prosesnya sangat kompleks.

Baca juga: Apple Boncos Miliaran Dolar AS Usai Batal Rilis Mobil Listrik iCar

Peneliti dari Pohang punya pendekatannya yang berbeda.

Mereka justru menggunakan partikel silikon berkurang 1.000 kali lebih besar, yaitu dalam skala mikro.

Elemen ukuran ini lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih lega.

Peneliti kemudian mencari solusi dari masalah kembang-kempis partikel silikon.

Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang bentuknya berubah ketika elemen silikon berubah bentuk.

Gel ini kemudian diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron.

Hasilnya, adalah ikatan yang stabil meskipun partikel silikon kembang-kempis.

Bahkan, kestabilan baterai silikon buatan para peneliti setara dengan baterai lithium-ion standar, dengan densitas energi 40 persen lebih besar.

Baca juga: Sejumlah Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, Komponen Mobil Listrik

“Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil,” kata Park Soojin dari Pohang University.

“Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi,” sambungnya.

Para peneliti menyatakan baterai rancangan mereka bisa dengan mudah diaplikasikan.

Simak berita menarik lainnya dari di Google News

Terima kasih telah membaca artikel

Peneliti Temukan Cara Mobil Listrik Bisa Tempuh 1.000 Km Sekali Ngecas