Pendapatan Xiaomi Meroket Imbas Pembatasan Terhadap Huawei

Jakarta, – Vendor smartphone China Xiaomi melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama 2021 sebesar 55%. Pertumbuhan tersebut di atas ekspektasi analis, karena sukses merebut pangsa pasar dari pemimpin pasar sebelumnya Huawei.

Pendapatan naik menjadi 76,88 miliar yuan ($ 12 miliar) pada kuartal yang berakhir 31 Maret, dari 49,70 miliar yuan tahun sebelumnya. Analis memperkirakan pendapatan 74,5 miliar yen, menurut data Refinitiv. Pencapaian itu menunjukkan, Xiaomi menjadi salah satu vendor yang paling diuntungkan karena sanksi yang dijatuhkan pemerintah AS membuat Huawei kehilangan pangsa pasar yang signifikan.

Laba bersih yang disesuaikan naik menjadi 6,1 miliar yuan, dibandingkan perkiraan pasar sebesar 3,97 miliar yuan. Pangsa pasar smartphone Xiaomi di China meningkat 75% tahun-ke-tahun pada kuartal yang berakhir akhir Maret, menurut perusahaan riset Canalys, karena Huawei mundur dari pasar menyusul pembatasan perdagangan AS yang membatasi kemampuannya untuk mendapatkan komponen utama untuk handsetnya.

Pendapatan dari penjualan smartphone melonjak 69,8% year-over-year menjadi 51,5 miliar yuan, sementara pendapatan dari layanan internet meningkat 11,4% year-over-year menjadi 6,6 miliar yuan.

Terlepas dari pertumbuhan pendapatan, Xiaomi dan merek elektronik lainnya tetap terhambat oleh kekurangan chip global. Sejumlah penyebab seperti penimbunan, melonjaknya permintaan untuk komputer pribadi selama COVID-19, dan kecelakaan di pabrik menyebabkan sejumlah pembuat perangkat keras berebut untuk mendapatkan semikonduktor akhir tahun lalu.

Berbicara melalui telepon dengan investor, CFO Xiaomi Alain Lam mengatakan bahwa persediaan chip perusahaan tetap pada tingkat “sehat” dan tidak mengharapkan dampak besar pada bisnis perusahaan tahun ini, meskipun kekurangan yang lebih luas mungkin tidak akan berakhir hingga pertengahan tahun 2022.

Pada kuartal 2021, Xiaomi telah mengumumkan secara resmi akan mulai memproduksi mobil listrik, dengan divisi baru yang dipimpin oleh pendiri Xiaomi, Lei Jun.

Di sisi lain, pemerintah AS juga menghapus perusahaan dari daftar hitam yang akan melarang investor yang berbasis di AS untuk memiliki saham di perusahaan. Keputusan itu membalikkan salah satu manuver terakhir dari mantan presiden AS Donald Trump melawan sektor teknologi China sebelum meninggalkan gedung putih.

Terima kasih telah membaca artikel

Pendapatan Xiaomi Meroket Imbas Pembatasan Terhadap Huawei