Informasi Menarik – Anak-anak yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan sejak kecil, akan menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih cepat. Ini terlihat dibandingkan anak-anak yang tidak pernah mengalami hal itu sebelumnya. Studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association, meneliti tiga tanda penuaan biologis. Perubahan struktur otak, penuaan sel, dan pubertas dini. Dan menemukan bahwa paparan trauma dikaitkan dengan ketiganya.

Paparan kesulitan di masa kanak-kanak adalah prediktor kuat dari hasil kesehatan di kemudian hari. Tidak hanya hasil kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Tetapi juga hasil kesehatan fisik seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker. Mengalami kekerasan dapat membuat tubuh menua lebih cepat pada tingkat biologis, yang dapat membantu menjelaskan hubungan itu.

Studi sebelumnya menemukan bukti beragam tentang apakah kekerasan dan trauma di masa kanak-kanak selalu berkorelasi dengan penuaan. Namun, penelitian tersebut mempertimbangkan berbagai jenis kesulitan. Termasuk kemiskinan, pengabaian, pelecehan, dan banyak lagi, serta berbagai ukuran penuaan biologis.

Kekerasan atau Pelecehan Sejak Kecil

Untuk menghasilkan hasil yang lebih jelas, tim peneliti memutuskan untuk secara terpisah melihat dua jenis kesulitan. Yang terkait dengan kekurangan, seperti kemiskinan atau pengabaian emosional/fisik, dan yang terkait dengan ancaman, seperti kekerasan dan pelecehan.

Sebuah meta-analisis dari lebih dari 70 penelitian dilakukan dengan total lebih dari 110.000 peserta. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang mengalami trauma terkait ancaman menunjukkan tanda-tanda penuaan yang dipercepat pada tingkat sel. Dan mereka lebih mungkin mencapai pubertas lebih awal. Namun, pada anak-anak yang pengalamannya termasuk penelantaran atau kemiskinan, tanda-tanda penuaan tersebut tidak terlihat.

Analisis kedua, yang melibatkan lebih dari 3.200 subjek dalam 25 penelitian yang menilai bagaimana kesulitan pada masa awal kehidupan memengaruhi perkembangan otak. Para peneliti menemukan bahwa ada hubungan antara kesulitan dan berkurangnya ketebalan kortikal, yang merupakan tanda penuaan. Tetapi harus dipertimbangkan juga bahwa penipisan kortikal dapat disebabkan oleh berbagai jenis kesulitan. Kekerasan dan trauma telah dikaitkan dengan penipisan korteks prefrontal ventromedial, yang terlibat dalam proses emosional dan sosial. Deprivasi, sementara itu, telah dikaitkan dengan penipisan pada jaringan visual dan frontoparietal, yang bertanggung jawab atas pemrosesan kognitif dan sensorik.

Perawatan pada anak tetap dapat meningkatkan kesehatan mentalnya, terutama yang mengalami trauma. Langkah selanjutnya adalah intervensi dan mencari tahu perawatan mana yang bekerja paling baik dalam memperlambat penuaan yang dipercepat.