Pasca Jatuhnya MQ-9 Reaper di Laut Hitam, AS Terbangkan Drone HALE RQ-4B Global Hawk ke Lokasi Insiden

Buntut dari jatuhnya drone tempur (UCAV) MQ-9 Reaper di Laut Hitam pada 14 Maret lalu, memicu ketegangan tingkat tinggi antara Washington dan Moskow. Terlepas dari sebab musaban jatuhnya drone bermesin turboprop tersebut, langkah Rusia yang akan mengangkat puing drone dari kedalaman 1.500 meter telah membuat Negeri Paman Sam murka.

Baca juga: Drone Tempur AS MQ-9 Reaper Jatuh di Laut Hitam, Rusia Bersiap Angkat dari Kedalaman 1.500 Meter

Lantaran AS tidak mempunyai aset militer di Laut Hitam, maka sejauh AS cenderung pasif dalam merespon insiden ini. Meski begitu, tiga hari pasca insiden, dikabarkan drone intai berkualifikasi HALE (High Altitude Long Endurance) RQ-4B Global Hawk, telah mengudara di sekitaran area jatuhnya MQ-9 Reaper.

Informasi penerbangan RQ-4B Global Hawk terendus di situs Flightradar24.com pada 17 Maret 2023, menyebut RQ-4B Global Hawk mengudara dari Pangkalan Angkatan Udara Sigonella di Sisilia, Italia dan mendarat di lokasi yang sama. Global Hawk diketahui terbang melintasi wilayah udara Bulgaria, Rumania, dan bagian tengah Laut Hitam.

RQ-4B Global Hawk adalah drone canggih kedua Angkatan Udara AS yang digunakan untuk melakukan misi mata-mata terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina. Berbeda dengan MQ-9 Reaper, maka RQ-4B Global Hawk tidak dilengkapi dengan persenjataan, dan murni mengemban tugas intai strategis di atas ketinggian.

RQ-4B Global Hawk memiliki bobot 6.781 kilogram, panjang 14,5 meter, tinggi 4,7 meter, dan lebar bentang sayap 40 meter. Berat lepas landas maksimum adalah 14,6 ton.

RQ-4B Global Hawk disokong mesin jet tunggal Rolls-Royce F137-RR-100 yang mampu menghasilkan thrust 34 Kn. Kecepatan maksimum Global Hawk mencapai 629 km per jam, dan secara fantasis dapat mengudara terus-menerus selama 32 jam. Jarak jelajahnya pun luar biasa, yakni 22.779 km.

Karena terbang di ketinggian yang tak wajar, maka pada bagian tangki bahan bakar di sayap yang berbahan komposit dilengkapi heated fuel system, untuk mencegah avtur membeku di suhu dingin.

Yang mencolok dari drone ini adalah bagian hidung yang mirip punuk lumba-lumba, disinilah terdapat antena Satcom Ku-band dengan ukuran 1,21 meter. Plus di dalam punuk terdapat perangkat IFF (Identification Friend or Foe).

Baca juga: Lanud Changi Singapura Jadi Basis Operasi Drone Intai HALE RQ-4 Global Hawk

Tepat di bagian bawah punuk, atau dekat dengan roda pendarat, terdapat perangkat sensor electro optic dan infrared. Kemudian di bagian bawah lambung Global Hawk terdapat antena Synthetic Aperture Radar (SAR). Menjadikan drone ini dapat merekam obyek di bawah permukaan tanah. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Pasca Jatuhnya MQ-9 Reaper di Laut Hitam, AS Terbangkan Drone HALE RQ-4B Global Hawk ke Lokasi Insiden