PasarPolis Gandeng IFC Kembangkan Asuransi Teknologi Agar Mudah Dijangkau

Jakarta, – PasarPolis menggandeng International Finance Corporation (IFC) untuk mengembangkan insurtech sekaligus mempercepat penetrasi asuransi bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera di Indonesia.
Cleosent Randing Founder dan CEO PasarPolis, mengatakan dengan adanya perkembangan teknologi, bisa memudahkan produk asuransi terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat. Sehingga bisa memberikan dampak sosial yang baik .
“Sejauh ini PasarPolis telah berhasil mendapatkan mungkin 30 juta masyarakat di Indonesia, yang belum pernah mengakses asuransi sebelumnya, bisa membeli asuransi yang sifatnya murah. Asuransi mikro dan ini telah membuka akses bagi 90 persen konsumen menjadi first time buyer,” ujarnya dalam Konferensi Pers Webinar, di Jakarta (4/2/202).
Karena PasarPolis memang terus fokus untuk menjembatani akses asuransi dari semua kalangan, bahkan sampai kalangan pra sejahtera seperti supir go-jek. Ada ratusan ribu yang telah mendaftarkan dirinya ke asuransi ini.
Dengan alasan itulah, PasarPolis mendapatkan kepercayaan dari IFC, yang merupakan suatu lembaga keuangan di bawah naungan world Bank group untuk mempercepat lagi penetrasi asuransi bagi masyarakat terpencil dan prasejahtera di Indonesia.
“Teknologi PasarPolis dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen, mulai dari proses pemilihan produk hingga proses klaim. Kedepannya, PasarPolis juga akan terus mengembangkan teknologinya sehingga dapat lebih mudah digunakan oleh masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil, yang selama ini hanya memanfaatkan teknologi digital secara terbatas,” jelas Cleosent.
Melalui kerja sama strategis ini, menurut Cleosent, PasarPolis dan IFC akan bersama-sama melanjutkan dan memperkuat misi PasarPolis untuk mendemokratisasi asuransi secara lebih luas, salah satunya melalui pengembangan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tercatat, 90% dari konsumen PasarPolis adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first time buyer), dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKMonline.
“IFC dengan senang hati melakukan investasi di PasarPolis, platform asuransi berbasis teknologi yang sedang memperluas jangkauan distribusi layanan digitalnya, membuat asuransi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan tinggal di daerah terpencil,” ungkapAzam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timur-Leste.
Baca Juga:Cloud Perkuat Transformasi Industri Jasa Keuangan
Selain itu, lanjut dia, investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat ini bertujuan untuk mendukung upaya negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di ASEAN.
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI pada kesempatan yang sama mengatakan, teknologi digital semakin memiliki peran krusial sebagai solusi dari berbagai tantangan, termasuk di industri keuangan.
“Kepercayaan institusi terkemuka terhadap PasarPolis ini menjadi salah satu bukti perkembangan inovasi teknologi yang mampu menjawab tantangan di industri. Kami juga terus berupaya menciptakan ekosistem digital yang semakin kondusif dan membangun infrastruktur digital yang lebih merata di berbagai wilayah Indonesia, seiring dengan adopsi digital masyarakat yang kian meningkat,” tutup Semuel.