Jakarta, – Pasar layanan Public Cloud di seluruh dunia tumbuh 26 persen (year-over-year) pada 2019 dengan total pendapatan $233,4 miliar, menurut laporan terbaru International Data Corporation (IDC).

Layanan Public Cloud mencakup Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS), Platform sebagai Layanan (PaaS) dan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS).

IDC mencatat, pendapatan gabungan dari lima penyedia layanan cloud publik teratas dikuasai oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Masing-masing Amazon Web Services, Microsoft, Salesforce, Google dan Oracle. Kelimanya menguasai lebih dari sepertiga dari total pasar dunia, tumbuh 35 persen dari tahun ke tahun.

“Cloud berkembang jauh melampaui e-commerce khusus dan penelusuran bersponsor iklan online. Cloud menopang semua aktivitas digital yang bergantung pada individu dan perusahaan saat kami menavigasi dan melampaui pandemi,” kata Rick Villars, Wakil Presiden Grup, Worldwide Research IDC.

“Perusahaan berbicara tentang perjalanan cloud hingga 10 tahun. Sekarang mereka ingin menyelesaikan shift dalam waktu kurang dari setengahnya.”

IDC mencatat, pasar layanan cloud publik telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2016. Selama periode yang sama, pengeluaran gabungan untuk IaaS dan PaaS hampir tiga kali lipat.

Hal ini menyoroti meningkatnya ketergantungan pada infrastruktur dan platform cloud untuk penerapan aplikasi untuk aplikasi internal TI perusahaan serta SaaS dan pengiriman aplikasi digital.

Menurut Deepak Mohan, Research Ddirector IDC, Cloud Infrastructure Services, optimasi biaya dan ketahanan bisnis telah muncul sebagai pendorong utama keputusan investasi TI dan penawaran IaaS dirancang untuk memungkinkan keduanya.

“Gangguan Covid-19 telah mempercepat adopsi cloud dengan organisasi TI perusahaan tradisional dan penyedia layanan digital yang meningkatkan penggunaan IaaS untuk platform teknologi mereka,” katanya.

Aplikasi SaaS tetap menjadi segmen terbesar dari pengeluaran cloud publik dengan pendapatan lebih dari $122 miliar pada tahun 2019.