Shopee Affiliates Program

Pandemi COVID-19 Tingkatkan Risiko Penyakit Hipertensi

Jakarta

Pandemi COVID-19 sudah berakhir. Selama masa pandemi, banyak perubahan yang terjadi di keseharian masyarakat.

Sayangnya, sebagian perubahan yang terjadi ternyata berdampak negatif terhadap kesehatan, seperti pola makan yang lebih tidak sehat, berkurangnya tingkat aktivitas fisik, dan peningkatan berat badan. Tidak hanya itu, masa pandemi ternyata juga berkaitan dengan peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi.

Pandemi dan Tekanan Darah


Sebuah penelitian terhadap lebih dari 450.000 responden mempelajari perubahan kondisi tekanan darah yang terjadi selama masa pandemi. Hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Circulation ini menunjukkan kondisi tekanan darah responden pada periode April hingga Desember 2020 (salah satu periode puncak pandemi) cenderung meningkat.

Peningkatan tekanan darah pada periode ini ternyata teramati lebih besar dari perubahan yang terjadi pada periode sebelum pandemi. Selain itu, ditemukan adanya peningkatan tekanan darah lebih besar selama pandemi pada responden perempuan. Kenaikan tekanan darah ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tingkat aktivitas fisik yang menurun, kondisi tekanan emosional, dan pola makan yang lebih tidak sehat selama masa pandemi.

Efek Negatif terhadap Kesehatan

Peningkatan tekanan darah ini penting untuk diperhatikan, karena dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung. Data menunjukkan terdapat hubungan antara peningkatan tekanan darah dengan risiko penyakit kardiovaskular. Bahkan, peningkatan tekanan darah sistolik pada usia pertengahan sebesar 2 mmHg saja sudah berkaitan dengan lebih tingginya tingkat kematian akibat stroke dan kasus penyakit jantung.

Perlu diketahui, data dari World Health Organization menunjukkan lebih dari 30% penduduk dunia atau sekitar 1,28 miliar orang menderita hipertensi. Di Indonesia, kasus hipertensi terbilang sangat mengkhawatirkan.

Berdasarkan Riskesdas 2018 diperkirakan sekitar 63,3 juta masyarakat terkena hipertensi. Berdasarkan hasil pengukuran, 1 dari 5 orang Indonesia berusia 25-34 tahun menderita hipertensi, dan hampir 1 dari 3 orang berusia 35-44 tahun menderita hipertensi.

Jaga Tekanan Darah dengan Hidup Sehat

Untuk menjaga tekanan darah, pola hidup sehat memiliki peranan penting. Yang bisa dilakukan adalah menjalankan pola makan sehat dengan membatasi asupan garam dan lemak jahat. Selain itu juga memperbanyak konsumsi buah dan sayur, rutin berolahraga, menjaga berat badan dalam batas normal, menghindari rokok, dan mengelola stres.

Bagi yang ingin membatasi asupan garam untuk menjaga tekanan darah, coba tips di bawah ini:

  • Batasi makanan olahan, seperti daging olahan dan makanan kaleng, karena pada umumnya lebih tinggi garam.
  • Perbanyak konsumsi makanan segar seperti buah dan sayur.
  • Gantikan garam dengan rempah-rempah untuk memberi rasa tambahan pada masakan.
  • Selalu perhatikan label makanan sebelum membeli produk makanan. Pilih produk dengan kandungan garam atau sodium yang lebih rendah.

Hati-hati saat memilih saus, kecap, dan bumbu saat memasak karena umumnya tinggi garam. Sebaiknya, pilih alternatif saus atau kecap yang rendah garam, seperti produk Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Saus Tiram. Di samping itu Anda juga bisa menggunakan Tropicana Slim Mayonnaise Roasted Sesame yang lebih rendah garam namun tetap nikmat, sehingga dapat memberikan rasa yang lezat pada berbagai menu masakan.

(akd/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Pandemi COVID-19 Tingkatkan Risiko Penyakit Hipertensi