
Paling Banyak Diincar, Ini Fakta dan Efek Samping Vaksin Pfizer

Jakarta –
Vaksin Pfizer menjadi salah satu vaksin COVID-19 yang paling banyak diincar orang. Efek samping vaksin Pfizer disebut ringan dan bisa ditoleransi dengan baik. Untuk itu, tak ada salahnya mengetahui lebih lengkap fakta dan efek samping vaksin ini.
Vaksin berbasis mRNA dari Amerika Serikat ini mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) pada Rabu (14/7/2021).
Mengapa vaksin Pfizer paling banyak diincar orang? berikut sederet faktanya.
Relatif aman dan bisa ditoleransi
Efek samping vaksin pfizer dinilai ringan sehingga vaksin ini relatif aman digunakan pada kondisi immunocompromised, seperti penyakit kronis, pengidap autoimun, komorbid berat, dan gangguan immunologi lainnya.
Vaksin ini juga dapat ditoleransi pada semua kelompok usia termasuk ibu hamil dan menyusui sehingga tak heran jika vaksin Pfizer paling banyak dicari orang.
Memberikan efikasi 100 persen bagi remaja
Seperti vaksin lainnya, vaksin Pfizer digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Vaksin ini diberikan pada orang dengan usia 12 tahun ke atas.
Suntikan diberikan secara intramuskular 2 kali dengan interval 3 pekan, masing-masing dengan dosis 0,3 mL.
Berdasarkan uji klinis fase 3, vaksin dengan nama dagang Comirnaty ini memberikan efikasi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan 100 persen pada anak-remaja 12-15 tahun.
Data imunogenesitas menunjukkan respons imun yang baik
Data imunogenesitas menunjukkan respons imun yang baik setelah pemberian dua dosis vaksin Pfizer dengan selang waktu 3 minggu.
Meskipun satu dosis dapat memberikan sedikit perlindungan, namun hal itu hanya berlangsung untuk jangka pendek saja. Untuk itu, pemberian dua dosis akan memberikan perlindungan yang lebih aman dan optimal.
Perlu penyimpanan khusus
BPOM memberi catatan bahwa vaksin ini membutuhkan spesifikasi penyimpangan ultra low temperature yakni minus 90 hingga minus 60 derajat celcius.
“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg Widyawati, MKM.
Vaksin Pfizer memiliki shelf life atau waktu simpan selama 6 bulan pada suhu penyimpanan ultra beku. Namun, jika disimmpan pada suhu 2-8 derahat celcius, shelf life atau waktu simpan berkurang menjadi 30 hari saja.
Sebenarnya, apa saja efek samping vaksin Pfizer yang perlu diketahui? Berikut rangkumannya menurut BPOM, Komnas KIPI, dan ITAGI.
1. Menurut BPOM
Pada konferensi pers penerbitan emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Pfizer pada 15 Juli 2021, Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito menyebut keamanan vaksin Prizer umumnya dapat ditoleransi pada semua kelompok usia. Beberapa kemungkinan efek samping yang terungkap dalam uji klinis, antara lain:
- Nyeri pada tempat suntikan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Nyeri sendi
- Demam
2. Menurut Komnas KIPI
Saat berbicara dalam webinar Tim Mitigasi IDI, Minggu (17/10/2021), Sekretaris Komnas KIPI Julitasari mengungkap efek samping vaksin Pfizer bervariasi berdasarkan usia, sebagai berikut:
Efek Lokal
Usia 12-15 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 5 persen
- Bengkak: 4,9 persen
- Kemerahan: 78,9 persen
Usia 18-55 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 77,8 persen
- Bengkak: 6,3 persen
- Kemerahan: 5,9 persen
Usia di atas 55 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 66,1 persen
- Bengkak: 7,5 persen
- Kemerahan: 7,2 persen
Efek Sistemik
Usia 12-15 tahun
- Fatigue/lelah: 66,2 persen
- Sakit kepala: 64,5 persen
- Nyeri otot: 32,4 persen
- Menggigil: 41,5 persen
- Diare: 5,9 persen
- Nyeri sendi: 15,8 persen
- Demam: 19,6 persen
- Muntah: 2,6 persen
Usia 18-55 tahun
- Fatigue/lelah: 59,4 persen
- Sakit kepala: 51,7 persen
- Nyeri otot: 37,3 persen
- Menggigil: 35,1 persen
- Diare: 10,4 persen
- Nyeri sendi: 21,9 persen
- Demam: 15,8 persen
- Muntah: 1,9 persen
Usia di atas 55 tahun
- Fatigue/lelah: 50,5 persen
- Sakit kepala: 29 persen
- Nyeri otot: 28,7 persen
- Menggigil: 22,7 persen
- Diare: 8,3 persen
- Nyeri sendi: 18,9 persen
- Demam: 10,9 persen
- Muntah: 0,7 persen
3. Menurut ITAGI
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang merupakan lembaga independent yang terdiri dari para ahli, menyampaikan beberapa efek samping vaksin Pfizer yang dapat terjadi:
Reaksi Lokal (di tempat suntikan)
- Sakit atau nyeri
- Bengkak
- Kemerahan
Reaksi Sistemik
- Kelelahan/fatigue
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Diare
- Nyeri sendi
- Demam
- Muntah
Paling Banyak Diincar, Ini Fakta dan Efek Samping Vaksin Pfizer
