Pakar Waswas Bakal Ada Varian Corona Baru Susul Omicron, Masih Bisa Dicegah?

Jakarta –
Meski varian Omicron diyakini memicu gejala lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, sejumlah pakar meyakini varian ini tak bakal menjadi varian Corona terakhir yang merebak. Bahkan tak tertutup kemungkinan, varian baru yang muncul kelak memiliki tingkat penularan lebih tinggi, atau risiko gejala lebih berat.
Spesialis paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), menegaskan, salah satu cara mencegah munculnya varian baru adalah dengan mencegah penularan. Sebab jika penularan dibatasi, proses replikasi virus juga bisa ditekan sehingga meminimalkan risiko virus bermutasi.
“Kalau penularan ini tidak bisa kita cegah, virus terus bereplikasi. Maka pada saat replikasi itu, akan terjadi copy-paste yang mungkin tidak sama dengan induknya,” ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Mengenal Pelbagai Kombinasi Vaksin COVID-19 dan Sejauh Mana Booster Diperlukan’, Kamis (24/2/2022).
“Kalau ini berlangsung terus-menerus pada saat replikasi terjadi kesalahan, maka menimbulkan varian baru. Jadi salah satu cara mencegah varian baru adalah dengan mencegah penularan,” imbuh dr Erlina.
Menurutnya, kemunculan varian Corona baru setelah Omicron sudah diprediksi banyak ahli. Walhasil, seiring vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan kini masih amat penting untuk diterapkan secara ketat.
“Ingat, banyak sekali ahli sudah mengatakan bahwa kalau kita tidak berhasil mencegah penularan, tunggu setelah Omicron akan ada lagi varian baru. Jadi prediksinya sudah jelas. Oleh sebab itu mari kita mengantisipasi supaya prediksi ini nggak terjadi,” pungkas dr Erlina.