Pahami Gejala GERD, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jakarta

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease masih sering disamakan dengan penyakit maag. Padahal, walaupun sama-sama berpusat pada asam lambung, kedua penyakit ini berbeda.

GERD memiliki kondisi yang lebih serius ketimbang maag. Karena itu penting mengetahui gejala GERD dan penyebab terjadinya agar tidak sampai salah mengobati. Berikut penjelasannya.

Apa itu GERD?

Dikutip dari Radio Edukasi, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke dalam kerongkongan sehingga menyebabkan gejala dan kerusakan jaringan kerongkongan. Saat asam lambung naik, jaringan di sekitar dinding kerongkongan akan teriritasi oleh asam lambung.


GERD sering terjadi secara tiba-tiba dan bersifat kronis bagi penderitanya. Penderita GERD akan merasakan sensasi panas atau nyeri di dada yang sering disebut dengan istilah heartburn.

Gejala GERD

Penting untuk mengetahui gejala dari suatu penyakit, penderita yang mengetahui suatu gejala dari penyakit akan bisa menangani penyakit tersebut dengan tepat. Terdapat beberapa gejala yang menandakan seseorang menderita penyakit GERD. Gejala penyakit GERD:

  • Rasa nyeri di uluhati dan rasa panas di dada
  • Rasa asam pada mulut
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan
  • Bau mulut
  • Sering bersendawa
  • Sering mual
  • Sering muntah
  • Gangguan kesulitan tidur
  • Radang tenggorokan
  • Kesulitan bernapas hingga menimbulkan asma
  • Batuk yang berkepanjangan

Penyebab GERD

Penyebab terjadinya GERD adalah melemahnya otot berbentuk cincin yang bertugas mengatur proses buka-tutup klep pada saluran kerongkongan yang menghubungkan kerongkongan bawah dengan lambung. Normalnya, klep akan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Melemahnya otot ini membuat klep tetap terbuka sehingga asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.

Beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan GERD, antara lain:

  • Kelebihan berat badan (obesitas) dapat menekan perut dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
  • Makanan dan minuman yang pedas, berlemak, atau asam dapat memicu refluks asam
  • Merokok dapat memengaruhi fungsi otot dan mengiritasi selaput lendir kerongkongan
  • Kehamilan dapat menekan perut dan meningkatkan risiko GERD
  • Makan terlalu banyak dengan porsi besar dalam menekan perut dan memperburuk gejala GERD
  • Konsumsi obat-obatan pereda nyeri, obat tekanan darah, dan obat psikotropika dapat memperburuk refluks asam

Cara Mengatasi GERD

Penyakit GERD dapat diatasi dengan obat-obatan seperti ranitidine untuk mengurangi rasa nyerinya. Namun, penderita lebih disarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Bagi penderita obesitas dapat melakukan diet sehat dan olahraga yang dapat membantu mengurangi berat badan. Mengurangi bahkan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu GERD, seperti makanan pedas dan berminyak, soda, susu, alkohol, dan lainnya yang mengandung kafein juga dapat membantu pencegahan GERD.

Pola makan juga sebaiknya diganti menjadi makan dengan porsi kecil dan teratur. Selanjutnya juga tidak dianjurkan untuk berbaring dan tidur 3 jam setelah makan.

Selain itu, pemilihan pakaian yang tidak terlalu ketat juga memiliki pengaruh. Pakaian yang terlalu ketat dapat menekan perut dan meningkatkan risiko kambuhnya GERD.

Jika GERD yang dialami sudah pada posisi kronis, penderita dapat langsung mengunjungi dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Namun tetap lebih baik untuk mempertahankan gaya hidup sehat meskipun sudah mendapatkan perawatan dari profesional.

Penjelasan di atas dapat menjadi acuan bagi detikers yang merasakan gejala yang sama. Jangan lupa untuk tetap menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

Terima kasih telah membaca artikel

Pahami Gejala GERD, Penyebab, dan Cara Mengatasinya