Pabrik Pajero di Jepang Tutup, Bos Mitsubishi di Indonesia Bilang Begini

Artikel Oto – Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dilaporkan menutup pabrik pembuatan Pajero di Sakahogi, Prefektur Gifu, Jepang. Hal tersebut disusul pengumuman bahwa mereka sekaligus menyuntik mati Pajero.

Penutupan pabrik Pajero yang dioperasikan oleh Pajero Manufacturing Company (salah satu anak perusahaan MMC) itu bertujuan untuk mengurangi biaya operasional akibat pandemi COVID-19. Selanjutnya, MMC akan fokus menggarap pertumbuhan profit di wilayah dan produk yang memiliki kekuatan pasar, salah satunya kawasan Asia Tenggara.

Dalam laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2020, MMC akan memusatkan sumber daya manajemennya dan meningkatkan pangsa pasar di Asean menjadi lebih dari 11 persen. Langkah itu adalah salah satu rencana bisnis perusahaan untuk jangka 3 tahun.

Lalu, bagaimana dengan nasib Pajer Sport di Indonesia? Presiden Direktur PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Naoya Nakamura, mengatakan bahwa Pajero dan Pajero Sport merupakan produk yang berbeda, sehingga konsumen di Indonesia tidak perlu khawatir mengenai pemberitaan tersebut.

“Untuk penutupan Pabrik Pajero yang di Jepang, kami informasikan bahwa pabrik tersebut berbeda dengan pabrik yang memproduksi Pajero Sport. Pabrik Pajero di Sakahogi hanya memproduksi Pajero dan Delica D5,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Bisnis.com.

Sebagai informasi, pabrik Mitsubishi di Indonesia memproduksi sejumlah varian Pajero Sport seperti Dakar 2.400 cc 4×2, Exceed 4×2 2.500 cc, dan Dakar 4×4 2.400 cc. Selain itu pabrik Mitsubishi di Indonesia juga memproduksi kendaraan niaga L300, Xpander, dan satu produk Nissan Livina.

Nakamura menuturkan bahwa secara global, pangsa pasar Pajero semakin menyusut. Kebijakan lingkungan yang semakin ketat juga membuat perusahaan semakin sulit menyesuaikan diri. “Oleh karena itu, untuk memaksimalkan produksi, kami berencana untuk menghentikan produksi Pajero di Sakahogi dan memindahkan produksi kendaraan yang ada di sana ke pabrik Okazaki,” tuturnya.

Penutupan pabrik Pajero Manufacturing Co., Ltd juga disebabkan oleh turunnya permintaan dan kerugian operasional akibat COVID-19 yang melanda Mitsubishi Motors Corp. Mereka pun harus bersiap mengalami kerugian US$1,33 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2021.

Adapun terkait rencana MMC yang akan fokus menggarap pertumbuhan profit di wilayah dan produk yang memiliki kekuatan pasar, salah satunya kawasan Asia Tenggara, Nakamura mengatakan bahwa rencana tersebut menjadi peluang bagi MMKSI untuk terus mengembangkan bisnis di pasar otomotif Indonesia.

“Mitsubishi Motors melihat potensi pasar yang terdapat di wilayah Asean, termasuk di Indonesia. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi MMKSI sebagai distributor di Indonesia untuk bertumbuh dan memperluas pasar dengan rencana pengembangan produk MMC,” tuturnya.

Baca juga: Cara Merawat Airbag agar Tetap Bekerja ketika Terjadi Benturan

Nakamura menambahkan bahwa produk unggulan MMKSI, seperti Xpander dan Pajero Sport memiliki penerimaan pasar yang cukup baik di Indonesia. Pajero Sport yang meluncur sejak 2009, bahkan memiliki pangsa pasar rata-rata lebih dari 40 persen. MMKSI pun menyatakan tetap akan memasarkan Pajero Sport.

Terima kasih telah membaca artikel

Pabrik Pajero di Jepang Tutup, Bos Mitsubishi di Indonesia Bilang Begini