Omicron Belum Terdeteksi Masuk RI, Tahu dari Mana? Peneliti Ungkap Prosesnya

Jakarta –
Varian Omicron bikin geger dunia. Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sudah melaporkan temuan varian Omicron.
Namun demikian, Indonesia belum kunjung menedeteksi kasus infeksi varian tersebut. Sejumlah pihak percaya, varian Omicron sebenarnya sudah ada di Indonesia, hanya saja belum terdeteksi lantaran genome sequencing RI terbatas.
Tri Wibowo, peneliti di Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP), menyebut keberadaan varian Omicron di Indonesia tak bisa diprediksi begitu saja tanpa hasil temuan berdasarkan sequencing.
Ia melaporkan bahwa sejauh ini, varian Omicron tak terdeteksi di Indonesia. Termasuk di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang menyerahkan sampel COVID-19 ke B2P2VRP untuk dilakukan sequencing secara parsial, misalnya Salatiga dan Magelang.
Ditambah, Tri melaporkan, jumlah sampel yang diterima beberapa pekan terakhir pun menurun drastis lantaran jumlah kasus infeksi COVID-19 memang sedang menurun.
“Itu tidak bisa memprediksi. Kami hanya sampel yang masuk saja yang kita periksa sejauh ini dengan parsial dan ini belum ketemu di seputaran sampel yang masuk dari kawasan Jawa Tengah beberapa yang masuk,” terang Tri saat ditemui detikcom di Salatiga, Jumat (11/12/2021).
“Jumlahnya juga sedikit, karena kasus COVID-19 turun. Kamu memeriksa memang dalam beberapa minggu terakhir itu jumlah sampel (menurun),” sambungnya.
Apa pentingnya sequencing untuk mendeteksi varian Omicron di RI?
Tri menambahkan, genome sequencing berfungsi mendeteksi variasi mutasi virus beserta posisinya. Urgensinya, dengan mengetahui hal tersebut, potensi virus menghindari antibodi bisa diketahui lebih lanjut.
Ia menerangkan, di Jawa Tengah, terdapat tiga laboratorium yang mendukung genome sequencing. Tak lain B2P2VRP, Labskesda Provinsi di Semarang, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Kita (B2P2VRP) parsial, mereka berdua (Labkesda dan UGM) whole genome. Kita yang kecil hanya potongan, tetapi potongan itu spesifik untuk mendeteksi gen tertentu,” terang Tri.
“(Fungsinya sama untuk mendeteksi varian) tetapi mereka lebih bisa membaca semua gen. Kalau whole genome itu semua gen kan terbaca. Kalau kami hanya untuk titik bahwa dia, karena kan varian pun nanti akan dianalisis lagi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” pungkasnya.