Omicron BA.4-BA.5 Jadi 143 Kasus, Idul Adha Aman? Ini Kata Kemenkes

Jakarta

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi salah satu penyebab kasus COVID-19 kembali naik. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang dilaporkan per Kamis (23/6/2022), tercatat ada 143 kasus di Indonesia dari kedua subvarian tersebut. Menurut Juru Bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril, 143 kasus tersebut rata-rata pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi dan hampir 50 persen pasien belum melakukan vaksinasi booster.

Lantas, apakah kenaikan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 ini akan mempengaruhi pelaksanaan hari raya Idul Adha yang digelar sekitar 2 minggu lagi?

Syahril menyatakan hingga saat ini pemerintah belum menentukan kebijakan untuk pelaksanaan hari raya Idul Adha mendatang. Namun ia berharap tidak terjadi lonjakkan kasus dengan menggencarkan kedisiplinan dan vaksinasi.

“Tetap akan melalui pembahasan berbagai sektor dan stakeholder ya, semoga yang terbaik, mudah-mudahan bisa memasuki Idul Adha dengan happy bahagia,” ujarnya dalam konferensi virtual, Kamis (23/6/2022).

“Alhamdulillah saya harap jika tidak terjadi lonjakan kasus, maka dari itu karena penting kedisiplinan bersama dan vaksinasi,” sambungnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika, ahli virologi Universitas Udayana, berharap pemerintah bisa terus mengawasi sehingga jika keadaan darurat akan ada kebijakan yang tegas.

“Tapi tentu pemerintah saya harap akan terus mengawasi, kalau ada emergensi pastikan ada rem darurat,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ya sudah cukup, saya optimis vaksin menekan risiko. Idul Adha bisa jadi pintu masuk, tapi mudah-mudahan setelah itu masuk endemi,” pungkasnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Omicron BA.4-BA.5 Jadi 143 Kasus, Idul Adha Aman? Ini Kata Kemenkes