Oksigen dan Tempat Tidur Habis, Krisis COVID-19 di India Memburuk

Jakarta –
Sistem kesehatan di India nyaris kolaps menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Disebutkan bahwa stok oksigen sudah sangat menipis dan kekurangan staf medis.
Beberapa rumah sakit tersebut melaporkan, mereka hanya memiliki beberapa jam oksigen medis yang diperlukan untuk menjaga pasien COVID-19 tetap hidup.
Sebuah fasilitas krematorium di timur New Delhi membangun tumpukan kayu pemakaman di tempat parkir mobil.
Ahli virologi dan Direktur Trivedi School of Biosciences di Universitas Ashoka, Shahid Jameel, menuturkan infrastruktur kesehatan India runtuh.
“Saat ini tidak ada tempat tidur, tidak ada oksigen,” jelas Jameel, seperti dikutip dari laman The New Daily.
Enam rumah sakit di New Delhi pun kehabisan oksigen, menurut penghitungan yang dibagikan oleh pemerintah kota. Wakil Menteri Utama New Delhi, Manish Sisodia, mengatakan bahwa negara bagian tetangga menahan pasokan untuk kebutuhan mereka sendiri.
“Mungkin sulit bagi rumah sakit di sini untuk menyelamatkan nyawa,” kata Sisodia dalam pidato yang disiarkan televisi.
Sebanyak 2.104 orang di India meninggal karena COVID-19 dalam sehari, menjadikan jumlah korban meninggal kumulatif India mencapai 184.657 jiwa.
Saluran televisi di India menyiarkan orang-orang membawa tabung oksigen kosong dan memenuhi fasilitas pengisian ulang. Mereka berharap tabung oksigen tersebut segera diisi untuk menyelamatkan kerabatnya di rumah sakit.
Executive Chairman Biocon & Biocon Biologics, Kiran Mazumdar Shaw, menulis di Economic Times bahwa gelombang kedua COVID-19 menghantam India begitu keras.
“Rasa puas diri menyebabkan kekurangan pasokan obat-obatan, persediaan medis, dan tempat tidur rumah sakit yang tak terduga,” kata Shaw.