Artikel Oto – Tampilan odometer digital memang terlihat lebih modern ketimbang model mekanis. Meski begitu, odometer digital ternyata lebih mudah diakali ketimbang model mekanis yang ada di mobil-mobil lawas.

Mendeteksi odometer digital yang diakali atau diubah bahkan sulit terdeteksi. Seperti dilansir Kompas.com, di pasaran sudah tersedia alat khusus dengan perangkat lunak spesifik untuk mengubah odometer non mekanis. Pelaku jasanya pun bisa dicari. Salah satu metodenya via colokan On Board Diagnostic (OBD).

Mengubah angka jarak tempuh pada odometer menjadi lebih kecil tentu saja menguntungkan penjual mobil bekas (mobkas) sebab harga jualnya bisa menjulang lebih tinggi. Buat pembeli pasti merugikan karena harga mobkas tidak sesuai usia pakai dan mengganggu jadwal servis berkala.

Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, konsumen tidak bisa mengetahui odometer digital sudah pernah diakali atau belum. Hal itu, ditambah keuntungan besar buat penjual, bikin praktek manipulasi odometer mobkas sangat sulit dihilangkan.

“Waktu jaman belum digital lebih enak memantaunya. Odomoter mekanis itu memutarnya seperti dikorek, pakai obeng. Jadi kalau kita jeli, pasti kelihatan bekasnya, entah angkanya geser atau baret,” ucap Fischer saat dihubungi Kompas.com. Satu-satunya cara mengetahui odometer digital pernah diakali menggunakan riwayat servis berkala dari bengkel resmi.

Baca juga: Melihat Ubahan Peugeot 3008 Facelift, Ada Lima Varian Mesin

Agar tidak tidak tertipu dengan odometer non mekanis yang sudah diakali, calon pembeli harus lebih cermat terkait dengan catatan servis kendaraan tersebut. Misalnya, melihat kertas gantungan oli di mobil. Karena ketika ganti oli mobil, pasti akan mendapat kertas yang digantungkan pada stir. Jika tak ada kertas gantungan oli, ada kemungkinan odometer sudah diputar.

Meski begitu, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan sebab tidak semua mobil selalu servis di bengkel resmi. Solusi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah membeli mobkas di tempat terpercaya.