Warganet pemerhati alutsista kerap bertanya, betapa tuanya usia pesawat intai maritim Boeing 727-200 yang dioperasikan Skadron Udara 5 TNI AU, mengingat dengan adopsi seri 737-200, diketahui pesawat tersebut sudah mengabdi lebih dari tiga dekade. Namun, jangan keliru, ternyata Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) faktanya juga masih mengoperasikan pesawat dari platform 727-200, bahkan yang dimaksud terbilang pesawat paling misterius dengan kerahasiaan maksimal di arsenal USAF.

Baca juga: Boeing 737-200 Surveillance A-7301 TNI AU Jalani “Cek D,” Apakah Maksudnya?

Yang dimaksud disini adalah NT-43A radar aircraft testbed, yang kemudian dikenal dengan nickname “RAT 55.” Identitas 55 disebut-sebut berasal dari dua angka terakhir dari nomer registrasi pesawat ini, yaitu AF73155. Dikutip dari TheDrive.com, disebutkan usia NT-43A sudah tergolong tua, karena sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Selain usianya yang uzur, menariknya profil dan spesifikasi pesawat ini tidak diketahui oleh publik. Namun, secara desain NT-43A tampil bak monster terbang, terutama bila melihat dua radome berukuran besar yang masing-masing ada di bagian hidung dan ekor pesawat. Markas alias home base NT-43A juga tidak diketahui persis, hanya saja pesawat ini pernah diketahui beberapa kali beroperasi dari Area 52 di Nevada.

Tambah misterius lagi, saat terbang, NT-43A kerap mengikuti manuver pembom stealth B-2 Spirit. Kabar tak resmi menyebut, kegiatan terbang bersama B-2 Spirit, terkait dengan pengujian kadar stealth dari pembom tersebut.

Kesan misterius juga begitu kental, karena foto-foto NT-43A terbilang minim, kalau pun ada itu diambil dari jarak jauh. Sampai kemudian Rob Lace, fotografer dari TheDrive.com berhasil mendapatkan foto-foto NT-43A dari jarak dekat, setelah mendapat undangan peliputan dari pihak USAF.

Dioperasikan oleh AFMC (Air Force Materiel Command), apa ‘isi’ dari NT-43A sejauh ini hanya bisa diduga-duga. Seperti radome berukuran raksasa di hidung, kemungkinan digunakan untuk mengambil gambar’ aperture sintetis yang sangat detail dari pesawat target mereka, serta mengumpulkan pengukuran radar ‘mentah’ yang sensitif dan data terkait.

Sementara radome di bagian ekor, kemungkinan digunakan untuk mengumpulkan data radar dan inframerah (sensor infrared berada di atas fairing radar) dari setiap sudut di sekitar pesawat target dalam penerbangan tanpa harus terbang pada sudut miring menuju dan menjauh.

Baca juga: Radar CP-SAR Profesor Josaphat Berhasil Diuji Coba di Boeing 737-200 Surveillance TNI AU

Usia pesawat yang telah menua tentu juga menjadi perhatian, terlebih pada urusan keselamatan penerbangan. Kabarnya AU AS telah mempersiapkan jenis pesawat pengganti dari platform yang lebih modern, yaitu Boeing 737-700. (Gilang Perdana)