Ngopi Tiap Hari Perkecil Kemungkinan Tertular Corona? Ini Kata Studi

Jakarta

Meroketnya angka infeksi harian COVID-19 di Indonesia membuat masyarakat mencari berbagai cara untuk melindungi diri dari paparan virus Corona. Rutin minum kopi juga disebut-sebut bisa menurunkan risiko tertular COVID-19. Benarkah?

Ada banyak informasi yang beredar tentang cara melindungi diri dari COVID-19, mulai dari konsumsi Susu Beruang sampai air kelapa muda yang membuat keduanya langka dipasaran. Banyak masyarakat yang memborong meski belum ada bukti yang jelas mengenai keampuhannya mencegah Corona.

Bagaimana dengan kopi?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University menyebut konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko infeksi yang lebih rendah. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutriens ini berasal dari hasil analisis terhadap hampir 40 ribu peserta di U Researchers.K. biobank.

Tim mempelajari kebiasaan diet peserta dari 2006 hingga 2010 dan menghipotesiskan risiko berikutnya dari infeksi virus Corona pada 2020. Para peneliti secara khusus mengamati konsumsi kopi, teh, daging olahan, daging merah, buah, sayuran, dan ikan berminyak peserta.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor seperti ras, usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, tingkat BMI, dan riwayat kondisi medis tertentu, para peneliti menemukan konsumsi 1 cangkir kopi atau lebih per hari dikaitkan dengan penurunan risiko sekitar 10 persen dibandingkan dengan kurang dari 1 cangkir/hari.

“Kemungkinan positif COVID-19 adalah 0,90, 0,90, dan 0,92 ketika mengonsumsi 1 cangkir, 2-3 cangkir, dan 4+ cangkir kopi/hari (vs 1 cangkir/hari), masing-masing,” tulis studi tersebut, dikutip dari NYPost.

Penulis mengatakan kopi mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan konsumsi kopi berkorelasi baik dengan biomarker inflamasi terkait dengan keparahan dan kematian COVID-19.

Temuan lebih lanjut menunjukkan konsumsi harian setidaknya 0,67 porsi sayuran mengurangi risiko infeksi virus corona. Namun konsumsi daging olahan, seperti sosis dan ham, dikaitkan dengan peningkatan risiko, yang menurut para peneliti sebagian disebabkan oleh faktor makanan lain daripada konsumsi daging itu sendiri, karena konsumsi daging merah tidak menimbulkan risiko.

“Secara keseluruhan, efek imunoprotektif kopi terhadap COVID-19 masuk akal dan perlu diselidiki lebih lanjut,” tambahnya.

Peneliti menduga pola makan menjadi faktor untuk menentukan peluang infeksi virus terhadap tubuh. Sebagai catatan, penemuan kopi untuk mencegah COVID-19 masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk betul-betul bisa menilai apakah kebiasaan ini berdampak pada penurunan risiko.


Terima kasih telah membaca artikel

Ngopi Tiap Hari Perkecil Kemungkinan Tertular Corona? Ini Kata Studi