Ngetren Suntik Immune Booster, Bedakah Efeknya dengan Minum Vitamin Oral?

Jakarta –
Tak sedikit masyarakat mendadak melek soal kesehatan gara-gara pandemi COVID-19. Selain mendadak giat berolahraga dan selektif soal asupan makan, ada juga yang melirik suntikan immune booster di klinik-klinik. Bahkan, tak sedikit yang berlangganan, berharap bisa dapat proteksi lebih dari paparan virus Corona. Apa bedanya sih dengan minum vitamin biasa?
Dokter estetika di Marcks Venus Aesthetics Clinic, dr Rahmani Nadya Dewi Himawan, menjelaskan immune booster adalah suntikan berisi vitamin C dan multivitamin B kompleks. Di kliniknya, treatment ini biasa digunakan oleh orang-orang yang tinggi mobilitas sehingga merasa membutuhkan ‘booster’ daya tahan tubuh.
Penerimanya pun beragam. Dimulai dari muda-mudi usia 18 tahun, usia produktif, hingga lansia. Kebanyakan, pasiennya sering berkegiatan di luar rumah atau melakukan pertemuan tatap muka selama pandemi.
“Itu tujuan utamanya meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi sebenarnya ada bonus lebih, terutama injeksi vitamin C. Jadi vitamin C itu senyawa antioksidan, bisa meningkatkan produksi kolagen dalam tbuh. Otomatis bonusnya kesehatan kulit. Kulitnya cerah, lebih kenyal,” kata dr Nadya saat ditemui detikcom, Selasa (26/10/2021).
Apa bedanya dengan minum vitamin biasa?
Menurut dr Nadya, vitamin yang dimasukkan ke tubuh lewat injeksi atau suntikan bekerja lebih efektif dibanding oral atau diminum. Pasalnya dengan injeksi, kandungan vitamin tidak melalui sistem pencernaan lebih dulu sehingga penyerapan kandungan vitamin oleh tubuh lebih optimal.
“Vitamin secara suplemen itu kan melewati dari lambung, lewat pencernaan dulu. Kalau suplemen itu melewati namanya metabolisme lintas pertama. Jadi dia tidak akan 100 persen langsung diserap. Sisanya pasti dibuang lewat urine,” terangnya.
“Kalau injeksi itu langsung lewat pembuluh darah. Dia akan didistribusikan langsung sel-sel tubuh. Penyerapannya lebih tinggi daripada suplementasi,” sambungnya.
(vyp/up)