Jakarta –

Seorang turis asal Jerman mengalami kejadian naas saat berlibur dengan istrinya di Italia. Ia harus kehilangan penisnya setelah berhubungan seks kurang lebih selama 24 jam nonstop.

Insiden itu terjadi di kota Castel del Piano, Italia. Dikutip dari Newsweek, ia dan istrinya mengonsumsi obat kuat dengan jenis MDMA untuk meningkatkan gairah dan daya tahan seksnya.

Namun, mereka malah terlibat dalam ‘chemsex’ yang bisa menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Setelah sesi seks berakhir, pria tersebut merasa sakit yang parah pada penisnya dan langsung dilarikan ke rumah sakit Misericordia pada 11 Mei 2023.

Diketahui, pria itu mengalami syok sepsis yang menyebabkan nekrosis atau sel jaringan mati pada penis dan skrotumnya. Kondisinya digambarkan sebagai kasus yang serius.

Menurut National Library of Health (NLH), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa MDMA, juga dikenal sebagai ekstasi, dapat secara signifikan menekan sistem kekebalan tubuh, membuat penggunanya lebih rentan terhadap infeksi. Ini dapat diperburuk seks yang berlebihan yang bisa menyebabkan lecet pada penis, memberikan jalur langsung bagi infeksi untuk masuk ke aliran darah.

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan sistem kekebalan bereaksi berlebihan dan melepaskan bahan kimia yang merusak sel pasien sendiri, hingga menyebabkan sepsis. Ini bisa menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

Saat sepsis berlanjut, hal itu dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal dan pelebaran pembuluh darah pasien, menurunkan tekanan darah dan mengurangi aliran darah ke organ vital. Jika tekanan darah turun terlalu rendah, pasien dapat mengalami syok septik, yang dapat mengancam jiwa.

Sementara prognosis dari pasien asal Jerman itu tetap dirahasiakan, kematian sel di penisnya mungkin secara permanen mengganggu kemampuannya untuk ereksi, dan mungkin perlu diamputasi.